PSM Makassar harus dipaksa bertekuk lutut dari Dewa United di pekan ke-20 BRI Liga 1 2024/2025.
Laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, berhasil dimenangkan oleh Dewa United dengan skor 3-2
Tiga gol Dewa United berhasil diborong oleh Alex Martins pada menit ke-20′, 47′, dan 67′.
Sementara itu dua gol PSM Makassar berhasil dicetak oleh Victor Dethan di menit ke-3′ dan Balotelli dimenit ke-24′.
Tambahan tiga poin ini membuat Dewa United naik urutan keempat klasemen dengan perolehan 34 poin dari 20 laga.
Sementara itu PSM Makassar masih tertahan di peringkat ke-6 dengan 31 poin dari 20 laga.
Usai pertandingan, Bernardo Tavares pun memberikan pernyataan.
Bernardo Tavares kembali mengkritik dari wasit yang memimpin pertandingan tersebut.
Bernardo Tavares menilai wasit menerapkan standar berbeda dalam memberikan keputusan.
Tavares menjelaskan, ada beberapa momen pemain PSM Makassar memenangkan bola, lalu kemudian pemain Dewa United melanggar untuk menghentikan.
Seharusnya wasit memberikan pelanggaran kepada pemain Dewa United untuk menunjukkan ketegasan dengan memberikan kartu kuning untuk pelanggaran yang sama.
Namun, menurut Bernardo Tavares aturan seperti ini tidak berlaku pada laga tersebut.
“Mungkin saya harus membawakan bukunya, membawakan aturannya ini ke Indonesia supaya mereka tahu di situasi seperti ini wasit harus menunjukkan ketegasan supaya hal ini tidak berulang-ulang kali dilakukan,” ungkapnya saat konferensi pers usai pertandingan Senin malam.
Pelatih asal Portugal itu melanjutkan, di situasi yang sama dan pelanggaran yang serupa, Akbar Tanjung baru sekali melanggar namun langsung diberikan kartu kuning.
Namun, pemain Dewa United berulang kali melakukan pelanggaran sama, tapi tak diberi kartu kuning.
“Sayangnya wasit lupa membawa kartunya di babak pertama, karena ada dua-tiga momen serupa dilakukan pemain Dewa United, tapi wasit tidak memberikan kartu tersebut,” terangnya.
“Dewa United adalah tim yang bagus, saya kira wasit tak perlu membantu mereka dengan aturan seperti ini. Berikan aturan yang sama kepada kedua tim,” tegas pelatih berusia 44 tahun ini