LigaNusantara.com – Thomas Cup 2024 memang menghadirkan kesempatan bagi tim putra Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan.
Dalam dua penampilan terakhir di ajang beregu, kebuntuan prestasi yang sempat dialami bak terwakili dengan hasil yang tak kalah miris.
Indonesia gagal membawa pulang medali pada Asian Games 2022 dan Kejuaraan Beregu Asia 2024 karena terhenti di babak delapan besar.
Kekalahan di Asian Games 2022 lebih menyesakkan karena tim Merah Putih yang turun dengan kekuatan terbaik disingkirkan tim underdog, Korea Selatan, dengan skor 1-3.
Kekalahan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan tunggal putra Jonatan Christie membuat Indonesia berbalik tertinggal dan tak mampu bangkit.
Menariknya, dari dua wakil itulah tim putra Indonesia kini mengharapkan tuah.
Jonatan Christie paling dinanti karena kesuksesan menjadi juara secara back-to-back di dua ajang bergengsi yaitu All England Open dan Kejuaraan Asia.
Sementara Fajar/Rian akhirnya memutus paceklik juara selama satu tahun dengan trofi kedua di All England Open.
Sekretaris Jenderal PBSI, M. Fadil Imran, berharap tren bagus dapat dijaga. Ini dikatakannya saat melepas keberangkatan tim Indonesia pada Selasa (23/4/2024) ke Chengdu, China.
“Thomas dan Uber Cup ini kejuaraan beregu. Suasananya agak berbeda dengan turnamen-turnamen sebelumnya yang bersifat perorangan,” kata Fadil dalam siaran pers dari PBSI.
“Semangat kebersamaan harus terbangun lebih kuat. Namun, jangan sampai juga kebersamaan itu menjadi beban.”
“Momentum positif sejak All England harus terus dijaga apinya hingga Olimpiade Paris nanti. Thomas dan Uber ini penting karena akan mempengaruhi posisi dalam drawing.”
Sebagai informasi, poin dari Thomas dan Uber Cup diambil dari rerata poin ranking dunia pemain ditambah hasil pembagian dari total poin ranking lawan tertinggi yang dikalahkan dengan 100.
Artinya, makin elite lawan yang dapat dikalahkan, makin tinggi pula poin yang mereka raih untuk meningkatkan posisi dalam ranking dunia.
Di tim Thomas Indonesia kali ini ada 3 wakil yang bersiap untuk Olimpiade Paris yaitu Ginting, Jonatan, dan Fajar/Rian.
Tampil di tiga partai pertama yang krusial, mereka akan menjadi tumpuan utamanya untuk laga-laga melawan tim-tim papan atas.
Target juara dicanangkan oleh Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI, Ricky Soebagdja, yang juga menjabat sebagai wakil manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024.
“Kita juara pada 2020 dan runner-up pada 2022. Mudah-mudahan tahun ini Piala Thomas kita bisa bawa pulang kembali ke Tanah Air,” ucap Ricky.
“Syaratnya, teman-teman atlet harus benar-benar dalam kondisi yang prima dan tampil spartan. Kita berada di grup dengan kekuatan yang merata, yakni India, Inggris, dan Thailand.”
“Kita harus punya strategi yang tepat pada masing-masing nomor,” sambung mantan pemain yang ikut membawa Indonesia merebut empat gelar Thomas Cup berturut-turut pada 1994-2000.
Indonesia masih menjadi tim tersukses dalam sejarah Thomas Cup dengan catatan 14 gelar yang terakhir kali diraih pada edisi 2020 yang ditunda setahun karena Covid-19.
Thomas dan Uber Cup 2024 akan diselenggarakan di High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, pada 27 April – 5 Mei 2024.
Indonesia tergabung di Grup C Thomas Cup 2024 bersama juara bertahan India, Thailand, dan Inggris.
DAFTAR PEMAIN INDONESIA DI THOMAS CUP 2024
*) peringkat permain berdasarkan ranking dunia BWF pekan ke-15 (9/4/2024) yang menjadi acuan untuk penentuan order of play.