LigaNusantara.com – Setidaknya, tim berjulukkan Macan Kemayoran itu menelan kekalahan beruntun selama tiga pertandingan terakhir.
Memasuki 2024 usai Liga 1 2023/2024 jeda karena mendukung timnas Indonesia di Piala Asia 2023, permainan Persija malah menurun.
Satu kemenangan belum juga didapatkan oleh tim asuhan Thomas Doll itu.
Pertama, Persija kalah telak 1-3 dari Borneo FC pada pekan ke-24 Liga 1 2023/2024 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, 6 Februari 2024.
Kedua, lagi-lagi Persija kalah saat menjamu Madura United pada pekan ke-25 Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, 22 Februari 2024.
Terbaru, Andritany Ardhiyasa dkk menyerah 2-3 dari Arema FC pada pekan ke-26 Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, 26 Februari 2024.
Dengan hasil itu, Persija masih duduk di posisi ke-10 klasemen sementara Liga 1 2023/2024.
Persija pun baru mengemas 32 poin dan bisa dibalap oleh Dewa United, Persis Solo, Persebaya Surabaya, dan PSS Sleman yang berada di bawahnya.
Itu berarti Persija terancam masuk ke zona degradasi.
Catatan buruk yang didapatkan Persija mengundang komentar dari Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno.
Diky heran dengan penurunan performa Persija dalam tiga pertandingan terakhir itu.
“Ilmu sepak bola saya emang kalah jauh sama Thomas Doll, tapi pelatih yang baik itu tahu bagaimana caranya bisa menang,” kata Diky.
Diky tampaknya tidak bisa menerima dengan tiga kali pertandingan Persija yang berujung kekalahan.
Bahkan, Persija sudah mendatangkan Gustavo Almeida yang berstatus sebagai top skor sementara Liga 1 2023/2024.
Diky juga heran dengan jeleknya penampilan lini belakang Persija.
Sampai pekan ke-26 Liga 1 2023/2024, Persija sudah kemasukan 34 gol.
Sementara pada musim lalu, Persija hanya kemasukan 27 gol.
Keheranan Diky bertambah karena lini belakang Persija seharusnya semakin kuat dengan datangnya bek berlevel timnas Indonesia, Rizky Ridho, di awal musim.
“Striker top skor sudah didatangkan.”
“Musim lalu kebobolan paling sedikit, ditambah dengan hadirnya bek terbaik di Indonesia, eh malah makin gampang kemasukan golnya.”
“Banyak juga pemain lokal Persija yang dipanggil ke tim nasional dari semua kelompok umur,” kata Diky.
Diky berharap harus segera ada perubahan dari permainan Persija ke depannya.
Jangan sampai Persija masuk zona degradasi dan turun kasta ke Liga 2 musim depan.
“Kalau sudah tidak ada semangat, sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan.”
“Kita semua pasti bisa dengan objektif menilai tentang perjalanan Persija musim ini,” kata Diky.
Diky pun berpesan agar pemain Persija bisa lebih dekat lagi dengan Tuhan.
Bahkan, kalau bisa para pemain Persija diruqiyah.
“Pesan saya coba deh mengaji bersama-sama, lalu ke panti asuhan lagi, diruqiyah, diruwat, melukat, dan buang sial.”
“Setiap pertandingan ada aja lawakannya,” tutup Diky.