LigaNusantara.com – Garuda Muda bermain tanpa takut dan sukses unggul 1-2 di babak pertama.
Kemudian Korea sukses membalas satu gol yang memaksa laga wasti memberikan tambahan waktu.
Pada babak penalti, aksi Ernando Ari membawa Indonesia akhirnya melaju ke babak semifinal.
Shin Tae-yong bercerita sisi lain lain di balik laga melawan Korea.
Menurutnya, Garuda Muda sempat berada di atas angin saat tim lawan harus mendapatkan kartu merah.
Namun, mereka justru harus kebobolan dan tim lawan bisa menyamakan kedudukan.
Hal ini tentu di luar prediksi karena mereka sudah unggul secara skor dan jumlah pemain.
“Pada skor 2-1, mereka kehilangan satu pemain, dan kami bersiap untuk bermain sedikit lebih mudah.”
Pelatih berusia 53 tahun ini melanjutkan, saat tim lawan mulai mencetak gol mereka cukup terpukul.
Akibatnya, pergantian pemain harus dilaksanakan dengan tepat dan efektif.
Dari bangku cadangan ada lima pemain yang masuk yakni Muhammad Ferarri, Fajar Fathurrahman, Kelly Stroyer, Arkhan Fikri, Ramadhan Sananta
“Kami tertinggal satu gol, tetapi suasana hati kami sedang tidak bagus.”
“Jadi kami berhati-hati dengan waktu pergantian pemain,” lanjutnya.
Shin sudah menyadari bahwa Korea mengincar adu penalti.
Apalagi, tim lawan hanya berkekuatan 10 pemain sejak menit ke-70.
“Mereka berpikir tentang adu penalti karena mereka mengambil waktu mereka,” terangnya.
Menghindari hal tersebut, Indonesia memilih bermain menyerang pada babak tambahan waktu.
Termasuk dengan memasang Sananta yang jadi andalan di lini serang.
Namun, hal tersebut belum cukup dan laga berlanjut ke babak penalti.
“Jadi kami memutuskan untuk mencoba memenangkan pertandingan dalam 30 menit perpanjangan waktu setelah 90 menit,” ujarnya.