Arema FC dikabarkan sudah bisa kembali ke Stadion Kanjuruhan di BRI Liga 1 musim ini.
Hal ini dipastikan setelah Pemerintah Kabupaten Malang memberitahu harga sewa untuk Stadion Kanjuruhan, Malang.
Khusus untuk Arema FC, tarif sewa berbeda namun Pemkab Malang juga telah mempersilahkan siapa saja yang ingin menyewa Stadion Kanjuruhan.
Tak hanya itu, proses Arema FC untuk menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai markas kandang mereka tersisa satu langkah lagi.
Pemerintah Kabupaten Malang saat ini sudah menentukan harga tarif sewa Stadion Kanjuruhan, Malang yang sebelumnya baru selesai dibangun dan diresmikan.
Arema FC dipastikan bisa kembali berkandang di Stadion Kanjuruhan setelah sepakat dengan nilai harga sewa tersebut.
Saat ini, masa pemulihan pasca pembangunan sepenuhnya masih ditanggung oleh Kementerian PUPR hingga 15 Desember 2025 mendatang.
Setelah itu, Pemkab Malang akan kembali mengelola Stadion yang berkapasitas 21.600 tempat duduk ini.
Pemkab Malang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) telah menghitung biaya pemeliharaan untuk Stadion Kanjuruhan.
Dispora mengatakan jika biaya pemeliharaan selama satu bulan sekitaran Rp 80 juta.
Biaya tersebut telah meliputi rumput stadion, perawatan lampu, kebersihan, kursi, dan fasilitas penunjang lainnya.
“Kemungkinan untuk saat ini masih kisaran Rp 80 juga per bulan,” kata Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat, dikutip liganusantara.com dari Suryamalang.com
“Paling banyak nanti di rumput, itu mencapai Rp 30 juta, lalu lampu dan semua kebersihan,” imbuhnya.
Untuk menutup biaya pemeliharaan lainnya, Dispora berharap ada pihak lainnya yang ingin menyewa Stadion Kanjuruhan.
Untuk saat ini, Arema FC menjadi satu-satunya klub Liga 1 yang berpeluang besar menjadi penyewa pertama di Stadion Kanjuruhan.
Ketua Dispora Kabupaten Malang, M. Hidayat mengatakan biaya sewa itu sudah menyesuaikan Perda Nomor 7 Tahun 2023 tentang pajak daerah dan Restribusi Daerah.
“Sejauh ini yang paling dekat ya Arema FC yang nanti akan menyewa” kata Hidayat.
“Biaya sewanya nanti mungkin kisaran di angka Rp 60-70 juta,” lanjutnya.
“Itu berlaku untuk satu kali event,” ucap Hidayat.
“Nanti kami akan lihat kemampuan Arema karena Arema masih mau bangkit,” terangnya.
“Kalau kami terlalu ini kan (tinggi nilainya) kasihan karena Arema ini butuh support penuh dari Aremania untuk mengembangkan citranya,” jelas Hidayat.
