Dua laga terakhir PSIM Jogja menuai hasil negatif yaitu pada laga awal putaran kedua Liga 2 2024/2025. Tim berjuluk Laskar Mataram itu belum pernah menang dengan mencatatkan sekali imbang dan sekali kalah.
Di laga awal putaran kedua, PSIM harus puas ditahan imbang Adhyaksa FC dengan skor 0-0. Adapun di laga kedua, Rendra Teddy dan kawan-kawan secara mengejutkan dikalahkan tim juru kunci klasemen, Persikas Subang 0-1.
Menariknya, dua tim tersebut pernah dikalahkan PSIM di putaran pertama lalu. Adhyaksa FC pernah dikalahkan dengan skor 3-0, sementara Persikas juga pernah menelan pil pahit dari PSIM usai kalah dengan skor 5-0.
Melihat hasil negatif di dua laga tersebut, pelatih PSIM, Seto Nurdiantoro, mengungkapkan kondisi pemain dari segi psikologis.
Dia mengaku kala itu pemainnya sempat down dan tidak ada kepercayaan diri sehingga mempengaruhi sisi dari mental dan psikologis mereka.
“Hasil itu memang di luar yang kita rencanakan. Itu membuat pemain sedikit down karena memang ada beberapa kesalahan dan saya pikir hampir semua pemain melakukan kesalahan,” ujar Seto saat ditemui di Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Mlati, Sleman.
Apalagi, hasil tersebut memang bukan target PSIM. Sebelum laga, Seto memang mengungkapkan targetnya yakni minimal mencuri satu poin saat laga tandang.
“Saya pikir di luar keinginan dari pemain, pemain ingin tetap memenangkan pertandingan,” jelas eks pelatih PSS Sleman itu.
Meski begitu, Seto meyakini pemainnya mampu bangkit di laga-laga selanjutnya. Apalagi saat ini tim berlogo pal putih itu berada di posisi ketiga klasemen dengan 18 poin. Kemenangan harus diraih PSIM untuk mengamankan posisi tiga besar guna melaju ke babak 8 besar.
“Tapi saya pikir pemain (kemarin) sudah berusaha untuk memenangkan pertandingan,” kata Seto.
“Harapan saya kondisinya sudah kembali dari segi mental dan yang kemarin bisa jadi pembelajaran seperti apa,” pungkas dia.
Dia menyebutkan bahwa nantinya PSIM Jogja akan dibina melalui asah mental, dan sisi dari individu sebelum latihan fisik lagi. Ini berarti fokusnya adalah pengembangan pemain.