Arema FC menjadi tim yang punya persiapan paling lama pasca hari raya Idulfitri.
Ketika tim lain kembali berduel di BRI Liga 1 pekan depan, Arema tidak menjalani pertandingannya. Sebab, jadwal pekan 28 yang harusnya dijalani Ahmad Alfarizi dkk. mengalami penundaan.
Dari semula 13 April menjadi 24 April. Karena lawannya, Madura United masih fokus di ajang AFC Challenge League.
Sehingga pertandingan terdekat Arema setelah Idul Fitri yakni bertandang ke markas Persita Tangerang pada 20 April. Penundaan ini dirasa punya plus dan minus bagi pelatih Arema, Ze Gomes.
Sisi positifnya, pemain Arema punya waktu lebih panjang untuk mengembalikan kondisi fisik. Maklum, mereka baru mendapatkan libur sekitar 9 hari untuk merayakan Idul Fitri.
“Kami punya cukup waktu untuk mengembalikan kondisi mereka, karena pertandingan selanjutnya cukup jauh,” kata Gomes.
Lalu apa minusnnya? Ternyata penundaan tersebut bisa membuat pemain Arema kehilangan atmosfer pertandingan. Pemain juga butuh adaptasi lagi dengan situasi pertandingan setelah libur panjang.
“Kalau terlalu lama itu juga kurang bagus. Pemain tentu tidak sabar ingin merasakan pertandingan,” sambungnya.
Penundaan pertandingan melawan Madura United juga punya imbas lain di luar teknis. Panpel dan manajemen Arema punya waktu untuk mempersiapkan kandang mereka, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Mereka masih bisa melengkapi beberapa kekurangan untuk menggelar pertandingan Liga 1.
“Penundaan lawan Madura United membuat panpel bisa mempersiapkan Stadion Kanjuruhan. Karena pada 8 April ada assesment lagi. Kami yakin bisa bermain di kandang sendiri melawan Madura United,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.
Hal ini tentunya sangat diuntungkan bagi Arema FC karena mereka bisa kembali bermain di Stadion Kanjuruhan saat melawan Madura United nanti.
Jika benar akan dimainkan di Stadion Kanjuruhan, laga tersebut akan sangat spesial.
Pasalnya mereka telah 3 tahun tak bermain di Stadion Kanjuruhan pasca tragedi pada 01 Oktober 2022 lalu.