Brand global asal Spanyol yakni, Kelme resmi menjadi mitra apparel Persib Bandung untuk mengarungi kompetisi musim 2025/2026.
Menariknya, ini menjadikan Kelme sebagai brand ke-11 yang menempel di jersey Maung Bandung sejak era Liga Indonesia pertama bergulir.
Sebuah daftar panjang yang mencerminkan dinamika dan evolusi Persib Bandung, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sebelumnya Persib Bandung terlebih dulu pernah bekerja sama dengan brand ternama lainnya seperti Reebok, Diadora, hingga Nike.
Berikut Daftar 10 Apparel Persib Bandung Sebelum Kelme:
- Adidas (1994–1997) Persib mengawali perjalanannya di era Liga Indonesia dengan mengenakan apparel dari raksasa Jerman, Adidas. Brand ini mendampingi Persib selama tiga musim, termasuk ketika Maung Bandung menjadi juara Liga Indonesia edisi perdana pada 1994/1995. 2. FBT (1995) Setelah era Adidas, nama FBT asal Thailand sempat muncul di jersey Persib. Namun, kerja sama ini bersifat tidak resmi. FBT digunakan hanya untuk melawan Bangkok Bank di Leg 1 & 2 ajang Piala Champions Asia 1995.
- FBT (1995) Setelah era Adidas, nama FBT asal Thailand sempat muncul di jersey Persib. Namun, kerja sama ini bersifat tidak resmi. FBT digunakan hanya untuk melawan Bangkok Bank di Leg 1 & 2 ajang Piala Champions Asia 1995.
- Reebok (1997/1998 dan 1999/2000) Persib juga sempat tampil dengan jersey berlogo Reebok. Apparel asal Inggris ini dikenakan pada musim Ligina IV (1997/1998), namun kompetisi harus dihentikan karena krisis moneter. Persib kembali menggunakan Reebok di musim 1999/2000.
- Diadora (1997/1998, 1998/1999, 2002/2003, 2009/2010) Diadora jadi salah satu apparel dengan frekuensi kerja sama paling banyak bersama Persib. Dimulai pada musim 1997/1998 bersamaan dengan Reebok, Diadora terus muncul di jersey Persib dalam beberapa musim berbeda, termasuk 1998/1999, 2002/2003, dan terakhir pada musim 2009/2010.
- Nike (2001) Nama besar Nike pun pernah menghiasi dada pemain Persib, tepatnya pada musim 2001. Kala itu, PSSI menerapkan kebijakan sponsor tunggal untuk seluruh klub. Meski berkelas dunia, kolaborasi ini hanya bertahan semusim sebelum Persib kembali ke Diadora.
- Vilour (2004–2009) Di tengah dominasi brand asing, Persib memilih menggandeng apparel lokal, Vilour. Kerja sama ini cukup panjang dan konsisten, berlangsung dari 2004 hingga awal era Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
- Joma (2010/2011) Usai Vilour, giliran Joma yang mendampingi Persib selama musim 2010/2011. Joma menjadi brand asal Spanyol pertama yang pernah melekat di tubuh Persib. Sayangnya, kerja sama ini hanya berlangsung singkat.
- Mitre (2011/2012) Apparel asal Inggris ini hadir pada musim yang penuh gejolak, saat PSSI terpecah dan kompetisi mengalami dualisme. Mitre hanya menemani Persib selama satu musim.
- League (2013–2015) Apparel lokal ini punya tempat istimewa di hati bobotoh. Bersama League, Persib mengangkat trofi ISL 2014—mengakhiri penantian panjang sejak 1995. Sayangnya, kolaborasi ini tak berlanjut akibat pembekuan kompetisi oleh FIFA pada 2015.
- Sportama (2016–2025) Salah satu kolaborasi terpanjang dan paling berkesan. Sportama menemani Persib hampir satu dekade. Mereka menjadi bagian dari dua gelar beruntun pada musim 2023/2024 dan 2024/2025, serta keikutsertaan Persib di ajang kontinental AFC Champions League Two (ACL 2).












