PSS Sleman kembali gagal meraih poin saat menjamu Dewa United di pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025.
Pertandingan PSS Sleman vs Dewa United berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Kamis (17/04/25) sore WIB, berhasil dimenangkan oleh Dewa United dengan skor tipis 0-1.
Satu-satunya gol kemenangan Dewa United berhasil dicetak oleh Alexis Messidoro di menit ke-27.
Hasil minor ini membuat tim berjuluk Super Elang Jawa makin terbenam di dasar klasemen.
Meski kalah dari Dewa United, tim Super Elang Jawa sebetulnya tidak bermain buruk.
Tim asuhan Pieter Huistra berhasil tampil menekan dan menciptakan banyak peluang pada laga kali ini.
Namun, mereka justru harus kecolongan pada pertengahan babak pertama.
Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra tak bisa menyembunyikan rasa kecewa setelah menelan kekalahan atas Dewa United.
Menurutnya, PSS Sleman tak pantas untuk kalah karena sudah menunjukkan perlawanan yang cukup sengit.
Babak pertama kami kontrol permainan dan punya banyak peluang tapi penyelesaian akhir kami enggak beruntung. Dewa United dapat kesempatan harusnya enggak terjadi tapi gol,” keluhnya seusai laga.
“Babak kedua banyak kesempatan cetak gol. Kami menekan lawan lebih dekat, lawan dapat kesempatan. Tapi saya senang dengan energi pemain bisa main 90 menit.”
“Namun, hasilnya menurut saya enggak pantas didapatkan. Suporter layak mendapatkan hasil bagus. Mereka harus terus mendukung tim,” sambung Pieter Huistra.
Pelatih berkebangsaan Belanda itu juga merasa dibuat kecewa dengan kepemimpinan wasit Muhammad Taqi Al Jaafari.
Dirinya menganggap sang pengadil membuat beberapa keputusan yang merugikan timnya.
“Kita tidak memerlukan wasit dari Singapura kalau masih seperti itu kinerjanya dan menurut saya penalti terakhir itu lelucon. Kiper Alan main bagus, PSS tidak beruntung tapi kami akan berjuang,” katanya.
“Saya sangat kecewa soal keputusan wasit. Ini bukan pertama dan selalu merasa tidak diuntungkan. PSS dirugikan oleh wasit sejak saya di sini.”
“Soal VAR saya enggak tahu soal itu dan penalti itu wasit tidak mengecek VAR. Kenapa kita punya VAR kalau keputusan VAR selalu berlawanan. Itu terjadi dan itu faktanya,” ucap Pieter Huistra.