Berita Liga 2Olahraga

Erwan Hendarwanto Ungkap Cara Melatih PSIM Jogja: Anggap Kita Semua Sama

×

Erwan Hendarwanto Ungkap Cara Melatih PSIM Jogja: Anggap Kita Semua Sama

Sebarkan artikel ini
Erwan Hendarwanto Ungkap Cara Melatih PSIM Jogja: Anggap Kita Semua Sama
Erwan Hendarwanto Ungkap Cara Melatih PSIM Jogja: Anggap Kita Semua Sama

Perjalanan PSIM Jogja memang sangat menarik untuk disaksikan di Liga 2 Pegadaian musim ini.

Terlebih lagi disaat mereka menggunakan pelatih carteker mereka saat PSIM Jogja berhasil lolos ke babak 8 besar Liga 2 Pegadaian musim ini.

Manajemen PSIM Jogja telah resmi menggunakan jasa pelatih karteker Erwan Hendarwanto untuk menggantikan sementara Seto Nurdiantoro yang sedang beristirahat.

Di bawah asuhan Erwan Hendarwanto, PSIM Jogja berhasil mencatatkan empat kemenangan secara beruntun diantaranya satu kemenangan di babak fase grup dan tiga lainnya di babak 8 besar promosi.

Catatan ini terbilang sangat istimewa, apalagi kini pasukan Laskar Mataram semakin dekat untuk menorehkan sejarah baru bagi timnya, dengan lolos ke Liga 1 musim depan.

Secara hitungan poin, PSIM Jogja kini hanya membutuhkan empat poin lagi untuk bisa menyegel satu tingkat ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Hal ini tentunya membuat para pemain PSIM Jogja dan jajarannya sangat termotivasi, terlebih lagi terakhir kali mereka bermain di kasta tertinggi terjadi pada tahun 2007 silam.

Seluruh jajaran PSIM Jogja banyak yang menyebut Erwan Hendarwanto sebagai pelatih yang mampu mengeluarkan potensi dari para pemainnya.

Para pemain PSIM Jogja bisa menampilkan kemampuan terbaiknya, tidak lagi tergantung dengan satu atau dua pemain lagi.

Erwan Hendarwanto mengatakan kepada awak media saat di temui di Stadion Mandala Krida, pada Senin (03/02) lalu, dirinya mengatakan bahwa kunci membangun sebuah tim adalah komunikasi dan rasa saling percaya.

“Saya ini kan melatih manusia yang setiap hari, setiap saat itu berbeda-beda kondisinya masing-masing. Kita tidak bisa memperlakukan semuanya sama. Yang terpenting ketika mereka datang frekuensinya harus disamakan dulu.”

“Mereka bahagia dulu. Kan fase awal sepakbola Indonesia itu kan kegembiraan. Ketika mereka ke profesional kan yang penting gembira dulu, senang dulu, akhirnya mereka mau melakukan apa yang kita mau,” ungkap Erwan.

“Kita berupaya dan berusaha memahami satu-satu pemain. kalau saya bisa menempati diri ke mereka itu sebagai teman. Kita buat mereka suasana nyaman.”

“Kadang menjadi kakak, orang tua, kadang juga saya etok-etok jadi kiyai, jadi motivator juga,” tambah pelatih asal Magelang yang sudah cukup lama tinggal di Jogja ini.

“Bagaimana suasana baik ini, saling support sehingga tidak ada kecemburuan. Jangan sampai ada yang merasa tidak penting di tim, semua sama pentingnya.”

“Jangan sampai ada doa yang jelek dari pemain. Kita berupaya memaksimalkan yang ada sehingga semua merasa punya peran bahwa mereka di PSIM itu punya peran,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *