Pada jeda libur hari Natal ini, Persija Jakarta melontarkan kritik terhadap Komite Disiplin (KOMDIS) PSSI yang telah memberikan sanksi kepada bek mereka yakni, Ondrej Kudela.
Setelah keputusan tersebut, manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas telah mengusulkan ke depan agar pihak klub dan pemain diberikan hak untuk memberikan klarifikasi atas pelanggaran yang dilakukan.
Pemain berusia 37 tahun tersebut, menerima sanksi dari Komisi Disiplin PSSI berubah larangan bertanding tambahan karena kartu merah pada pertandingan terakhirnya.
Ondrej Kudela mendapatkan kartu merah saat Persija Jakarta menjamu Borneo FC pada pekan ke-14 BRI Liga 1 2024/2025, pada 10 Desember 2024 lalu.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Ondrej Kudela bermain selama 37 menit setelah diusir keluar oleh wasit karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Borneo FC di luar kotak penalti.
Ia melanggar pemain Borneo FC saat menjadi orang terakhir digaris pertahanan Persija Jakarta sehingga harus dihadiahi kartu merah oleh wasit.
Efeknya, Ondrej Kudela harus absen pada pekan ke-15 BRI Liga 1 2024/2025, saat Persija Jakarta harus kalah melawan Bali United dengan skor 1-3 pada 15 Desember 2024 lalu.
Berdasarkan regulasi PT Lib, Ondrej Kudela seharusnya bisa kembali bermain saat Persija Jakarta melawan PSS Sleman pada pekan ke-16.
Namun Komdis PSSI menambah hukumannya dengan menambah larangan bermain selama 2 pekan selanjutnya.
Usai adanya penambahan masa hukuman kepada Ondrej Kudela, Bambang Pamungkas kemudian mempertanyakan hukuman tambahan yang diberikan Komdis PSSI.
Menurutnya, Kudela dalam kondisi ingin mengamankan bola saat pelanggaran tersebut.
Namun Kudela hanya terlambat sepersekian detik sehingga mengenai kaki lawan.
“Bahkan saat wasit melakukan review VAR, Kudela menunggu di tepi garis dan langsung meninggalkan lapangan tanpa melakukan protes, saat wasit mengubah keputusan dari kartu kuning menjadi kartu merah,” kata Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas.
“Jadi, menjadi sulit diterima ketika kemudian Kudela mendapatkan hukuman tambahan sanksi dua pertandingan,” tambah pria yang juga legenda klub tersebut.
Bepe kemudian mengusulkan kepada Komdis PSSI untuk memberikan ruang kepada pemain dan klub untuk dapet memberikan klarifikasi disertai bukti otentik terlebih dahulu sebelum memberi hukuman tambahan.
“Khusus untuk insiden-insiden dalam permainan yang mengakibatkan interpretasi ambigu terhadap sebuah pasal disiplin. Seluruh pemain dan klub peserta Liga 1, rasanya berhak mendapatkan ruang tersebut,” terang Bambang Pamungkas.