Setelah memecat Joel Cornelli pada Selasa kemarin, Arema FC akan mempersiapkan laga melawan PSBS Biak pada pekan ke-16 BRI Liga 1 2024/2025 tanpa sosok pelatih kepala.
Namun pada pertandingan tersebut Arema FC akan di pimpin oleh pelatih caretaker sementara oleh Manajemen Arema FC yakni, Kuncoro.
Kuncoro sudah mengambil alih kemudi tim sejak sesi latihan tim pada hari Kamis 19 Desember 2024 kemarin di lapangan ARG, Lawang.
Pasukan Singo Edan juga telah menggelar sesi latihan kedua bersama Kuncoro pada Jumat 20 Desember 2024 pagi, di Stadion Gajayana, Kota Malang sekaligus sebagai sesi official training.
General Manajer Arema FC yakni, Yusrinal Fitriandi mengatakan, direksi Arema FC telah menunjuk Kuncoro sebagai pelatih carteker karena memiliki segudang pengalamannya sebagai legenda klub.
Yusrinal berharap pelatih asal Malang itu bisa mengisi masa transisi hingga pelatih kepala baru Arema FC nanti akan diumumkan.
“Setelah kerja sama dengan Coach Joel berakhir, sebagai pengganti pelatih sementara, Arema menunjuk asisten pelatih Kuncoro untuk memimpin tim melanjutkan perjuangan di Liga 1 2024-2005,”
“Kami berharap dukungan dari para suporter tetap diberikan kepada tim, karena setiap keputusan yang diambil demi kebaikan tim ini,” kata Inal, sapaan akrab Yusrinal
Kuncoro Akan Pimpin Laga Arema FC Melawan PSBS Biak Dengan Tidak Melakukan Perubahan Yang Signifikan
Jelang melawan PSBS Biak, pelatih carteker Arema FC, Kuncoro sudah melakukan perubahan dalam masa persiapan dua hari sebelum melawan PSBS Biak di pekan ke-16 BRI Liga 1 musim ini.
Namun menurutnya, dirinya tidak terlalu melakukan perubahan yang signifikan terhadap skuad Arema FC.
“Kita seperti biasanya, saya di sini duma melanjutkan saja. Seperti biasanya kala slatu hari sebelum pertandingan kita harus latihan taktik untuk main besok. Seperti gimana cara main kita, caranya bertahan, caranya menyerang, strategi, itu saja,” kata Kuncoro kepada media.
Menurutnya, persiapan yang cukup singkat ini menjadi kendala baginya, namun Kuncoro akan berupaya maksimal untuk bisa segera mungkin mencari jalan keluarnya.
“Normal saja, gak ada perubahan yang frontal. Kita tambahin apa yang kurang di sektor sini, sektor sana. Itu saja. Misalnya cara menekan lawan kalau kalah bola, cara kita cari gol waktu menguasai bola,” tandasnya