LigaNusantara.com – Stefano Pioli menghadapi tuntutan pemecatan dari ultras atau penggemar garis keras AC Milan.
Hal itu terjadi menyusul tersingkirnya Rossoneri dari Liga Europa 2023-2024.
Milan gagal maju ke semifinal karena menelan kekalahan dobel dari AS Roma di perempat final.
Sebelumnya, Rafael Leao dkk digugurkan Atalanta pada fase yang sama di Coppa Italia.
Selepas kekalahan dari Roma, Kamis (18/4/2024), ultras penghuni Curva Sud terang-terangan menuntut klub melakukan pergantian pelatih.
“Saya ingin mengingat Anda sebagai kreator salah satu gelar terindah dalam sejarah Milan,” bunyi pernyataan pentolan Curva Sud, Luca Lucci.
“Tapi ada saat tak terhindarkan ketika jalan kita harus berpisah dan kami sebagai fan telah menunggu terlalu lama.”
“Pada titik ini, pergantian pelatih adalah sebuah keharusan.”
“Milan sudah lama membosankan, tanpa gaya permainan yang jelas, membingungkan, dan memerlukan perubahan arah, pendorong semangat yang baru,” lanjutnya.
Walhasil, Pioli menghadapi situasi dilematik pekan ini.
Lakon derbi melawan Inter Milan, Senin (22/4/2024) waktu lokal atau Selasa dini hari WIB, bisa dibilang kesempatan terbaik Milan buat menggali sisa-sisa harapan mengejar sang rival.
Dengan meraup 69 poin dari 32 partai, Rossoneri terpaut kurang 14 angka dari Inter di klasemen Liga Italia.
Kemenangan atas Leao dkk dini hari nanti akan memberikan scudetto ke-20 bagi Tim Hitam-Biru dengan 5 partai tersisa.
Setelah peluang mereka meraih gelar di kejuaraan lain amblas, Pioli mungkin berharap dapat memperbaiki citranya di mata fan dengan menunda pesta juara Inter Milan.
Akan tetapi, hal tersebut dinilai tak cukup menyelamatkan musim AC Milan yang sudah amburadul.
Awak Rossoneri harus mengubah pola pikir saat menjalani derbi nanti dengan menunjukkan martabat skuad ini di mata ultras.
Kalaupun gagal menjadi juara, setidaknya janganlah sampai menggarami luka suporter dengan penampilan kacau di sisa musim yang sudah mengecewakan.
“Bukan berarti dengan pertandingan ini Milan bisa menyelamatkan musim, bahkan kalau mereka menang 5-0,” kata legenda klub, Mauro Tassotti, di Tuttomercatoweb.
“Bagi saya, target derbi ini bukan untuk menunda pesta juara Inter, tapi buat membuktikan harga diri mereka.”
“Milan harus memainkan pertandingan penuh rasa bangga karena mereka kalah dalam lima derbi terakhir, ini yang mengganggu saya.”
“Bagaimana pun, Milan harus menang karena ada Inter di depan mereka.”
“Konsep memenangi derbi untuk menyelamatkan musim tidak pernah eksis,” ujar mantan bek tangguh yang nyaris dua dekade membela Rossoneri (1980-1997).
Secara pribadi, Pioli sendiri hanya mau fokus membawa hasil terbaik bagi pasukannya pada derbi.
Dia tak mau dipengaruhi isu pemecatan ataupun kelanjutannya di kursi pelatih Milan.
“Kemenangan dalam derbi akan sangat penting. Tim bukan bermain untuk saya, tapi buat klub dan fan,” ujarnya.
“Hal terpenting adalah hasil akhir, bukan tentang Pioli.”
“Saya merasa masih bisa memberikan banyak hal bagi tim ini. Kami harus melakukan semua yang kami bisa demi memastikan mereka (Inter) tidak menang,” lanjutnya.