Sebastian Alvarez, Wonderkid asal Bolivia yang belakangan ini sempat dirumorkan akan bergabung dengan Persija Jakarta, namun saat ini dikabarkan akan batal bergabung.
Alasan tersebut karena pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena menyebut bocoran pemain yang lebih dibutuhkan Persija Jakarta saat ini.
Sebelumnya, banyak media yang mengabarkan jika Sebastian Alvarez tengah dikaitkan dengan Persija Jakarta pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2024/2025.
Rumor tentang kedatangan bek muda asal Bolivia ke Persija Jakarta itu semakin kuat.
Usai kabar tersebut di beritakan melalui akun media sosial Instagram yang sering membahas rumor transfer pemain yakni @transfernews_ft, pada Minggu 08 Desember 2024 silam.
“Rumors! Persija Jakarta tertarik untuk mendatangkan bek tengah Asal Bolivia, Yakni: Sebastian Alvarez (23),” tulis akun tersebut.
“Sebastian Alvarez saat ini bermain untuk Club Deportivo Oriente Petrolero (klub kasta teratas Liga Bolivia), dan mencatatkan 1 gol dan 3 assist dalam 91 pertandingan,” sambung akun tersebut.
Namun kabar bergabungnya Sebastian Alvarez ke Persija Jakarta bisa saja batal.
Pasalnya posisi asli pemain berusia 23 tahun tersebut adalah bek tengah.
Sementara itu posisi bek tengah bukanlah posisi yang dibutuhkan Carlos Pena saat ini di Persija Jakarta.
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena sempat memberikan kode posisi pemain yang akan di datangkan Persija Jakarta di bursa transfer putaran kedua nanti.
Skuad Macan Kemayoran saat ini tengah membutuhkan pemain yang berposisi sebagai bek kiri.
Sektor bek kiri Persija Jakarta yang ditempati Firza Andika menjadi titik lemah bagi pasukan Macan Kemayoran di musim ini.
Ditambah lagi sang pemain kerap mengalami cedera sampai tak ada pemain pengganti yang sepadan di posisi tersebut.
Pelatih asal Spanyol tersebut bahkan mengakui jika sang pemain harus absen maka sisi kiri Persija Jakarta langsung goyah.
“Evaluasinya kami butuh pemain khusus untuk posisi itu (bek kiri),” ungkap Carlos Pena, pada Jumat (22/11/2024).
“Karena hanya dengan Firza saja tidak cukup, karena dalam banyak pertandingan dia tidak bisa menyelesaikan permainan,” paparnya.