Musim 2024/2025 sepertinya menjadi musim yang paling berat bagi para penggemar PSS Sleman.
Pasalnya cobaan PSS Sleman di musim ini seakan-akan tidak ada henti-hentinya.
Kali ini datang dari pihak sponsor mereka yang mengalami keretakan dalam hubungan kerja sama bersama PSS Sleman untuk musim ini.
Hubungan kerja sama antara PSS Sleman dan DRX Wear, apparel olahraga ternama di Indonesia tampaknya sedang berada di ujung tanduk.
Pasalnya DRX Wear tengah mempertimbangkan untuk segera mengakhiri kontrak kerja sama dengan klub berjuluk Elang Jawa itu.
Kekecewaan DRX Wear ini berawal dari ketidakprofesionalan manajemen PSS Sleman dalam menjalankan perjanjian kontrak.
Kash Topan, Founder sekaligus Chief Marketing Officer DRX Wear mengungkapkan beberapa pelanggaran yang cukup serius yang telah dilakukan pihak PSS Sleman.
Salah satunya adalah penggunaan Jersey dari Apparel lama dalam kegiatan resmi mereka.
PSS Sleman diklaim memakai apparel lama mereka untuk melakukan kegiatan resmi mereka seperti, sesi latihan dan acara-acara klub yang dinilai telah melanggar klausal ekslusif dalam perjanjian kontrak.
“Kami telah berupaya menjaga komitmen dengan menyediakan produk terbaik untuk PSS Sleman. Namun, mereka justru bertindak di luar batas profesionalitas,”
“Salah satu pelanggaran paling mengecewakan adalah penggunaan apparel lain di berbagai kesempatan yang seharusnya mempromosikan DRX Wear,” ujar Kash Topan dalam sebuah pernyataan.
Kash Topan juga menyebutkan bahwa DRX sempat menjadi korban kesalahpahaman publik akibat tindakan yang dilakukan oleh pihak PSS Sleman.
Salah satunya adalah kesalahan pemasangan logo klub pada Jersey yang dinilai tidak sesuai standar.
Tentunya dengan kesalahan ini membuat para netizen ramai-ramai membahas masalah ini di media sosial dan sangat mempengaruhi reputasi DRX.
Padahal kesalahan tersebut murni dari pengerjaan yang dilakukan dari pihak PSS Sleman tanpa koordinasi sebelumnya.
“Ini bukan sekadar kesalahan teknis, tapi mencerminkan bagaimana mereka tidak mematuhi protokol dan standar kerja sama. Lebih buruk lagi, mereka mempublikasikan informasi internal yang seharusnya dirahasiakan,” tegas Kash Topan.
Kash Topan juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melayangkan somasi dan sedang berkonsultasi dengan tim legal untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Kami tidak pernah main-main dengan kontrak. Jika ada pihak yang melanggar, kami harus bersikap tegas demi menjaga integritas dan reputasi kami sebagai brand yang mendukung kemajuan olahraga Indonesia,” tambah Kash Topan.