Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak keluhkan kualitas rumput Stadion Gelora Bandung Lautan Api saat bermain melawan Borneo FC.
Persib Bandung tampak sangat kesulitan ketika mereka mengalahkan Borneo FC pada pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 2024/2025 yang di gelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat lalu.
Kesulitan pasukan Maung Bandung di laga kali bukan karena permainan mereka yang buruk, tetapi kondisi rumput Stadion yang merugikan para pemain Persib Bandung.
Setelah hampir sembilan bulan, Persib Bandung akhirnya kembali ke Stasion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Sebelumnya Stadion berkapasitas 38.000 penonton ini direnovasi oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sejak pertengahan musim lalu, Persib Bandung pindah kandang ke Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kabupaten Bandung.
Meskipun pasukan Bojan Hodak itu sudah berlatih di GBLA sebagai masa adaptasi, tetapi situasinya tetap sulit.
Pelatih Persib Bandung tersebut mengeluhkan permukaan rumput GBLA yang terasa sangat keras dan ini bisa membahayakan para pemain.
“Lapangannya keras, ini lebih seperti lapangan sintetis. Permukannya terlalu keras,” kata Hodak, Minggu (24/11/2024).
Menurutnya kondisi rumput lapangan yang keras seperti ini, tidak hanya merugikan tuan rumah saja, tetapi bagi pihak lawan.
“Jadi ini kenapa ada beberapa dari pemain yang merasa nyeri, karena lapangannya keras. Ini lebih seperti lapangan sintetis, permukaannya terlalu keras. Jadi kami harus beradaptasi dengan berlatih di sini,” ucap Hodak setelah pertandingan.
Bojan Hodak juga menilai bahwa tidak ada perubahan yang signifikan dari renovasi Stadion yang dilakukan oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kemarin.
“Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan selama renovasi. Mereka harus mengganti rumputnya dan bisa digunakan untuk lebih baik.”
“Namun, saya tidak melihat ini sebagai keuntungan bagi siapa pun karena semua sama bagi kedua belah pihak,” tuturnya.
Di penghujung laga juga Bojan Hodak dan Official Persib Bandung lainnya juga terlihat marah dengan wasit keempat.
Hodak mengaku tidak mengerti mengapa wasit memberikan tambahan waktu sebanyak itu, padahal tidak terjadi kejadian yang memakan banyak waktu.
“Saya tidak ingat apakah ada cedera serius dan kejadian lainnya (yang memakan waktu), jadi saya tidak paham kenapa injury time-nya sembilan menit,” ucapnya.