LigaNusantara.com – Thomas dan Uber Cup 2024 akan dijadwalkan pada akhir pekan ini, tepatnya pada 27 April – 5 Mei 2024.
Turnamen beregu putra dan putri paling elite sedunia itu akan dilaksanakan di venue Hi-Tech Zone Sports Centre, Chengdu, Provinsi Sichuan, China, yang baru saja selesai direnovasi.
Ini adalah keempat kalinya ajang Thomas dan Uber Cup digelar di tananh darat China.
Namun, ini adalah pertama kalinya kompetisi bulu tangkis tersebut mengambil lokasi di wilayah Barat China.
Sebelumnya, pada tiga edisi Thomas dan Uber Cup yang diselenggarakan di China, hampir semuanya berlokasi di wilayah bagian Timur.
Yaitu di Guangzhou (2002), Wuhan (2012), dan Kunshan (2016).
Menilik riwayat Thomas Cup yang digelar di China, Indonesia sendiri punya kenangan manis yang masuk dalam salah satu tiga edisi sebelumnya tersebut.
Apalagi jika bukan memori kemenangan dramatis dan bersejarah Indonesia saat meraih trofi juara Thomas Cup 2002 di Guangzhou.
Dramatis karena kemenangan skuad Merah Putih atas Malaysia di final saat itu diraih dengan cara comeback.
Tertinggal dua kali tetapi masih mampu membalikkan situasi.
Di partai pertama, Indonesia tertinggal lebih dulu setelah Marleve Mainaky kalah dari Wong Choong Hann.
Namun ganda putra Indonesia yang turun di partai kedua, Sigit Budiarto/Candra Wijaya sukses menyamakan kedudukan usai membekuk Chew Choon Eng/Chan Chong Ming.
Kekalahan Taufik Hidayat di partai ketiga dari Lee Ysuen Eng sempat mengejutkan.
Tetapi pada partai keempat, ganda Indonesia kembali membuat skor imbang setelah Halim Haryanto/Tri Kusharjanto menahan kemenangan Malaysia lewat kemenangan atas Choong Tan Fok/Lee Wan Wah.
Di partai penentuan, Hendrawan sukses menjadi penentu kemenangan Indonesia usai mengalahkan Roslin Hasim dengan skor 8-7, 7-2, 7-1, meski sempat diganggu cedera jelang pertandingan.
Indonesia mengunci kemenangan dengan skor akhir 3-2.
Saat itu, Hendrawan pun menolak dianggap sebagai pahlawan kemenangan dan tetap merendah.
“Saya bukan pahlawan atau pemain terbaik Indonesia,” ujar Juara Dunia 2001 itu.
“Tetapi saya bisa bermain di Piala Thomas ini berkat dukungan dari teman-teman setim dan manajemen,” ujarnya.
Adapun hal bersejarahnya, kemenangan atas Malaysia pada edisi Thomas Cup 2002 itu pun menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang mampu menjuarai Piala Thomas lima kali beruntun.
Sebelumnya, Indonesia juga mempertahankan gelar pada edisi 2000, 1998, 1996 dan 1994.
Selain di Guangzhou, Indonesia juga menjadi finalis pada edisi Thomas Cup 2016 di Kunshan tetapi berakhir menjadi runner-up setelah dikalahkan Denmark dengan skor ketat 2-3.
Saat itu, skuad Indonesia sedang menjalani transisi pergantian generasi di mana nama-nama seperti Anthony Sinisuka Ginting hingga Jonatan Christie baru debut.
RIWAYAT FINAL THOMAS CUP SELAMA BERGULIR DI CHINA:
Thomas Cup 2002 di Guangzhou: Indonesia 3-2 Malaysia
Thomas Cup 2012 di Wuhan: China 3-0 Korea Selatan
Thomas Cup 2016 di Kunshan: Denmark 3-2 Indonesia