LigaNusantara.com – Baru-baru ini penyerang Man City, Erling Haaland, menjadi sasaran kritik eks pemain Man United, Roy Keane.
Roy Keane, yang kini aktif sebagai pandit sepak bola, melancarkan kritik pedas untuk Haaland.
Bekas kapten Man United itu menilai Haaland tak ubahnya seperti pemain League Two atau Divisi 4 Liga Inggris.
Ejekan itu dilontarkan Keane seiring kegagalan bomber asal Norwegia tersebut mencetak gol saat Man City bersua Arsenal.
Pada laga tersebut Man City dan Arsenal harus puas berbagi satu poin usai menyudahi laga dengan skor kacamata 0-0, Minggu (31/3/2024).
Sorotan pun tertuju pada Haaland pada laga yang berlangsung di Stadion Etihad tersebut.
Tampil selama 90 menit di atas lapangan, tak ada satu gol pun yang dihasilkan oleh Haaland.
Padahal ia berstatus top scorer sementara Liga Inggris dengan koleksi 18 gol.
Performanya tergolong buruk karena ia hanya melepaskan dua tembakan dan itu pun tidak ada yang tepat sasaran.
Kondisi itulah yang membuat Keane akhirnya memberikan komentar “nylekit” untuk Haaland.
Momen Man City vs Arsenal sejatinya bukan kali pertama menampilkan ketidakmampuan Haaland dalam membobol gawang lawan.
Penyerang berusia 23 tahun tersebut faktanya sukses menorehkan 52 gol dari 53 laga untuk The Citizens musim lalu.
Hal itulah yang membuat Pep Guardiola akhirnya angkat bicara.
Pertama-tama ia memberikan komentar terkait ujaran Keane untuk Haaland dalam momen wawancara pra-laga kontra Aston Villa.
“Saya tidak setuju dengan Keane, sama sekali tidak. Ini seperti jika saya mengatakan dia (Keane) adalah manajer liga kedua atau ketiga.”
“Ingatan itu hilang dengan cepat. Masalah yang dialami para pemain saat ini, juga dialami oleh para pandit.”
“Momen hilangnya peluang, mereka gagal melakukannya seribu juta kali dan mereka terluka ketika dikritik oleh mantan pemainnya,” ujar Guardiola menambahkan.
Juru taktik asal Spanyol itu turut membela Haaland.
Menurutnya, anak asuhnya itu masih menjadi penyerang terbaik di dunia saat ini.
“Dia (Haaland) adalah striker terbaik di dunia dan dia membantu kami memenangkan apa yang kami menangkan musim lalu,” ucap Guardiola melanjutkan.
“Alasan kami tidak menciptakan banyak peluang bukan karena Haaland.”
“Kami membutuhkan lebih banyak kehadiran di sepertiga akhir lapangan dengan lebih banyak orang. Erling luar biasa.”
“Dan tentu saja, dia memiliki kualitas spesifik seperti yang diketahui semua orang, pada usia 23 tahun, dia akan berkembang,” pungkas eks pelatih Barcelona tersebut.