Harapan para suporter Super League untuk bisa menyaksikan timnya berlaga di laga away atau home di Stadion harus pupus sudah.
Pasalnya, I-League secara resmi mengumumkan bahwa Super League musim depan masih ada larangan suporter tim tamu untuk datang langsung ke Stadion.
Direktur Utama I-League, Ferry Paulus, menyampaikan bahwa FIFA masih tak mengizinkan suporter away pada musim depan.
“Intinya bahwa FIFA akan masih melihat sejauh mana effort dari liga untuk menghadirkan pentonton. Jadi per hari ini FIFA masih belum mengizinkan,” kata Ferry kepada wartawan Rabu, 6 Agustus 2025.
Selain itu, edukasi dan interaksi bersama suporter-suporter tim sepak bola pun akan terus dilakukan.
Terkait alasan pelarangan suporter away ini, Ferry Paulus pun menyinggung euforia Bobotoh saat rayakan gelar juara Persib di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di laga terakhir musim lalu
Hal ini sebab kekisruhan yang terjadi di laga-laga jelang akhir musim lalu, terkhusus pada partai penutup antara Persib Bandung vs Persis Solo.
Di mana pada laga itu berakhir kisruh, suporter Persib melakukan pitch invasion dan nyalakan flare, merayakan Persib juara Liga 1.
“Sebenarnya Sebelum Penutupan Liga 1, 2024/2025 Kemarin itu Laga Persib vs persis solo, Liga sudah Memberikan Lampu hijau, Makanya kita Senang sekalim” Ujar Ferry Paulus, di kutip dari Bolasport Rabu (6/8/25).
Ferry Paulus pun menyampaikan, jika perwakilan FIFA melihat hal-hal yang terjadi di GBLA kala itu mulai dari flare hingga pencabutan rumput.
“Kemudian kita juga sudah mereport, Bahwa kita sudah komunikasi dengan pihak kepolisian, intinya masih menunggu Keputusan dari FIFA terkait regulasi suporter away,” Sambungnya.
“Dan semua respon nya positif, Tetapi di pertandingan terakhir ada flare segala macam sampai tiang gawang rusak rumput di curi, dan lebih parah lagi pada waktu pertandingan disaksikan delegasi dari FIFA di penutupan liga 1 di bandung,” Lanjutnya.
“Bahkan rumput di hancurkan dan sebagainya. Oleh karena itu operator liga melarang Persib menjadikan partai laga pembuka. Itu bagian dari pembukaan,” Ucapnya.
“Karna yang terjadi saat laga penutup bukan hanya flare tetapi turun ke lapangan. Kalo hanya flare flare oke lah itu udah biasa, tetapi ini turun kelapangan dan itu semua menggangu kita semua. yang ada di tribun,” Pungkasnya.












