Tim Liga 2 yang akan promosi ke Liga 1 musim depan yakni, Bhayangkara FC menjelaskan bagaimana mereka bisa memperkuat timnya di musim depan.
Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji, menjelaskan bagaimana cara timnya untuk merekrut pemain berstatus polisi yang ada di tim Liga 1 lainnya.
Sebagai tim yang dimiliki oleh Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), sudah bukan rahasia lagi bila tim Bhayangkara FC saat ini dihuni pemain-pemain yang juga berstatus sebagai anggota polisi.
Bahkan di skuad mereka di Liga 2 musim ini, ada beberapa nama yang merupakan anggota polisi.
Beberapa nama diantaranya adalah Awan Setho, Sani Rizki, Dendy Sulistyawan, Indra Kahfi, Putu Gede Juni Antara dan M. Hargianto.
Bahkan beberapa pemain yang berstatus sebagai seorang anggota polisi yang membela klub lain juga tidak sedikit.
Nama-nama seperti Muhammad Ferarri (Persija Jakarta), Kakang Rudianto (Persib Bandung) dan Ananda Raehan (PSM Makassar).
CEO Bhayangkara FC, Sumardji, menjelaskan bagaimana mekanisme pemain yang memiliki status sebagai anggota polisi, bila ingin kembali membela tim kesatuannya yaitu Bhayangkara FC.
Meski begitu, Bhayangkara FC selalu mengutamakan profesionalitas, sehingga mereka selalu menghormati para pemain yang memiliki kontrak bersama timnya.
Namun jika kontrak sang pemain sudah habis dan ingin membela klub Bhayangkara FC, maka peluang tersebut sangat terbuka lebar.
Sumardji juga mengatakan bahwa pemain yang berstatus sebagai seorang polisi, sudah tergabung ke dalam grup WhatsApp dan Bhayangkara FC bisa memantau pemain mana saja yang kontraknya habis bersama timnya.
“Jadi gini, mereka punya grup Whats App yang isinya anggota polisi yang bermain di klub baik itu Liga 1 dan Liga 2,” kata Sumardji dikutip liganusantara.com dari BolaSport.com.
“Mereka semua sudah update kepada kami kontraknya selesai kapan.”
“Saya tidak akan sampaikan pemainnya siapa saja.”
“Kami santai saja karena sudah tahu oh pemain ini akan berakhir bulan ini, pemain itu bulan itu, ya sudah santai saja.”
“Yang pasti kami tidak mau lagi mengulang seperti waktu itu ketika degradasi ke Liga 1,” tambahnya