PSIS Semarang akan kembali bermain pada pekan ke-21 BRI Liga 1 musim 2024/2025 saat berhadapan dengan Dewa United.
PSIS Semarang dan Dewa United akan bertemu di pekan ke-21 BRI Liga 1 musim ini dan akan di gelar secara langsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah.
Pertandingan PSIS Semarang melawan Dewa United ini akan dijadwalkan kick off pada hari Senin, 03 February, pukul 19.00 WIB, dan akan disiarkan secara langsung di Indosiar dan live streaming di Vidio.
Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengungkapkan sejumlah alasan yang membuat anak asuhnya harus berhati-hati saat menghadapi PSIS Semarang pada laga pekan ke-21 BRI Liga 1 2024/2025.
“Kami hampir memiliki semua pemain yang siap untuk menghadapi laga ini. Hanya ada satu pemain yang diragukan tampil. Kita lihat besok siapa yang akan bermain,” kata Jan Olde Riekerink dalam konferensi pers, Minggu (2/2/2025).
Juru taktik asal Belanda itu memang memiliki sikap optimis yang tinggi jelang laga kali ini, apalagi anak asuhnya tengah berada dalam tren positif.
Pasukan Tangsel Warrior berhasil meraih tiga kemenangan beruntun dengan menang atas Arema FC, Persib Bandung, dan PSM Makassar.
“Kami telah melewati bulan lalu dengan baik. Kami bisa mendapatkan tiga kemenangan beruntun melawan tim yang berkualitas. Namun, sekarang masih ada beberapa fase krusial yang harus dilewati,” imbuhnya.
Pria berusia 61 tahun itu mengakui, jika pasukan Mahesa Jenar bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan.
Meskipun telah melewati masa-masa sulit, PSIS Semarang tetap berpotensi menyulitkan Dewa United.
“Saya pikir, sebelum pertandingan terakhir melawan PSBS Biak, mereka memainkan sepak bola yang baik. PSIS memang sempat melewati beberapa periode yang sulit,” ujar pelatih kelahiran 22 Februari 1963 tersebut.
Menurut Jan Olde Riekerink, ada beberapa kekuatan PSIS Semarang yang harus bisa diwaspadai oleh para pemainnya.
Salah satu kekuatan terbesar PSIS Semarang adalah transisi permainan yang kerap menciptakan situasi berbahaya.
“Menurut saya, kekuatan PSIS berada dalam aspek komposisi taktikal. Tentu saja mereka berbahaya saat melakukan transisi. Mereka juga bisa memanfaatkan momen-momen krusial dalam sebuah laga untuk menang,” ujarnya.
Jan Olde Riekerink juga memperhatikan tiga hasil imbang yang diterima PSIS Semarang.
Menurut dirinya, statistik semacam ini bisa menjadi peringatan tersendiri bagi anak asuhnya.
“Yang jelas, PSIS Semarang merupakan tim yang bisa berbahaya. Mereka juga sudah memperkuat komposisi tim pada bursa transfer,” lanjut mantan juru taktik yang pernah mengasuh Galatasaray tersebut.
“Selain itu, PSIS sepanjang musim ini juga hanya punya tiga kali hasil imbang. Itu membuktikan bahwa dalam sebuah pertandingan, mereka berjuang untuk meraih kemenangan atau kalah,” ia menambahkan.