Presiden Borneo FC, Nabil Husein, secara tiba-tiba mengakui jika timnya masih terus menerus mengalami kerugian di Liga 1.
Nabil Husein mengaku jika Borneo FC masih terus menerus mengalami kerugian meskipun sudah lama berada di kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Nabil Husein sudah lama berada di kota Samarinda, sejak mengakuisisi klub bernama Perseba Super Bangkalan pada awal 2014 silam dan mengubah namanya menjadi Pusamania Borneo FC.
Sejak saat itu, Nabil Husein telah sukses membawa tim itu meraih tiket promosi ke kasta tertinggi pada musim yang sama.
Selama bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Borneo FC terbilang menjadi tim yang cukup konsisten.
Meski belum meraih gelar juara, pasukan Pesut Etam selalu bisa bersaing di papan atas klasemen dan tak pernah terlempar dari peringkat 10 besar.
Prestasi terbaiknya adalah pada musim lalu, dimana pasukan Pesut Etam berhasil memuncaki klasemen Regular Season BRI Liga 1 2023/2024.
Namun sayangnya, pastikan Pesut Etam masih belum mampu mendapatkan gelar juara, karena gagal tampil impresif di Championship Series.
Masih Merugi
Nabil Husein mengakui, meskipun telah bertahun-tahun membangun Borneo FC, pihaknya sampai saat ini masih belum mendapatkan keuntungan.
Itu artinya setiap musim, manajemen Borneo FC masih buntung alias belum meraih keuntungan sama sekali.
“Tim lain sih saya enggak tahu rugi atau untung. Kalau Borneo FC buntung. Sampai detik ini saya juga masih bingung. Kok enggak ada perubahan. Kok begini-begini saja,” kata Nabil Husein dikutip dari kanal YouTube Sport77.
“Kalau mau berhenti, kita kok sudah terlanjur jatuh cinta dengan sepak bola. Cuma ya itu, akhirnya kami menemukan formula baru,” lanjut pengusaha plus politisi kelahiran 4 Juni 1994 tersebut.
Mencari Keuntungan Dengan Cara Lain
Menurut Nabil Husein, Borneo FC masih terus berjuang untuk bisa menjadi klub yang mapan secara bisnis.
Artinya mereka selalu mencari sumber-sumber pemasukan baru yang selalu diupayakan untuk menopang operasional klub.
Salah satu cara yang ditempuh Borneo FC adalah dengan membangun pembinaan pemain usia dini.
Dengan mendapatkan bakat dan mengasahnya hingga matang, Borneo FC bisa mendapatkan pemasukan dari mekanisme transfer.
“Sport industry ini harus jalan. Kita harus melakukan scouting yang baik, lalu kita bisa menjual pemain. Kita bisa dapat uang dari loan fee atau transfer fee. Itu kan harus kami jalankan,” ujar Nabil Husein.