Arema FC lagi-lagi mengalami masalah internal di penghujung BRI Liga 1 2024/2025.
Terbaru mereka harus kehilangan dua pemain asingnya yakni, William Marcilio dan Choi Bo-Kyung.
Kehilangan dua pemain asing mereka, yakni Wiliam Marcilio dan Choi Bo-Kyung, tak membuat Arema FC kehilangan gairah di pengujung BRI Liga 1 2024/2025.
Pelatih Arema FC, Ze Gomes juga tidak pesimis dengan skuad yang ada saat ini.
Pelatih asal Portugal itu yakin skuat yang ada bisa memperbaiki posisi di klasemen dalam 4 pertandingan terakhir Liga 1.
Manajemen Arema FC mengaku jika tim pelatih juga sepakat tidak memberikan rekomendasi memperpanjang kontrak Wiliam dan Choi. Sehingga Gomes sudah siap melanjutkan kompetisi tanpa dua pemain asing tersebut.
“Kami fokus dengan pemain yang ada di sini sekarang. Percaya dengan kemampuan mereka,” kata Gomes.
Dalam dua bulan terakhir, Arema FC sudah terbiasa bermain tanpa Wiliam. Gelandang serang asal Brasil tersebut tidak masuk line up dalam 8 laga beruntun Singo Edan.
Dikabarkan ada persoalan internal antara Wiliam dengan manajemen dan pelatih. Sehingga dia hanya dilibatkan dalam latihan. Padahal kondisinya fit dan punya kontribusi besar di putaran pertama Liga 1.
Justru Arema FC lumayan kehilangan Choi. Bek 37 tahun itu memang tidak punya fisik prima. Namun, pengalamannya tidak diragukan. Dia memberikan ketenangan di lini belakang Arema FC.
Hanya saja, Choi jarang bermain 90 menit. Selain itu, beberapa kali dia tidak tampil karena cedera.
“Sekarang kami punya waktu untuk persiapan yang cukup. Kami harap bisa memperbaiki posisi di klasemen,” terangnya.
Kini, Arema FC hanya memiliki 6 pemain asing. Artinya, jika dalam kondisi fit, mereka bisa turun bersamaan.
Ini membuat situasi di kubu pemain asing akan lebih kondusif. Imbasnya, mereka bisa fokus berkolaborasi dengan pemain lokal dalam 4 laga tersisa.
Perlu diketahui, Arema FC akan bertandang ke markas Persis Solo di pekan 31.
Menarik untuk dilihat, seperti apa performa Arema FC tanpa Wiliam dan Choi. Apakah situasinya membuat pemain Arema FC lebih kompak. Atau justru sebaliknya. Kekuatan Singo Edan mengalami penurunan.
