Berita Liga 1

Yuran Fernandes Buka Suara Usai Pengurangan Sanksi

×

Yuran Fernandes Buka Suara Usai Pengurangan Sanksi

Sebarkan artikel ini
Yuran Fernandes Buka Suara Terkait Pengurangan Sanksi
Yuran Fernandes Buka Suara Terkait Pengurangan Sanksi

Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, akhirnya muncul di publik usai sebelumnya menerima sanksi dari Komdis PSSI.

Yuran Fernandes akhirnya berani buka suara usai sanksi dari Komisi Disiplin PSSI dikurangi menjadi 3 bulan.

Sebelumnya, Komisi Disiplin PSSI memberikan sanksi kepada Yuran Fernandes berupa larangan bermain selama 12 bulan dan denda Rp 25 juta.

Hukuman itu buntut dari aksi Yuran Fernandes memberikan kritikan tajam untuk sepak bola Indonesia melalui akun Instagram resmi miliknya.

Pemain berusia 30 tahun itu kemudian menghapus unggahan dan meminta maaf kepada publik atas ocehannya.

Namun klarifikasi Yuran Fernandes tak berarti apapun karena Komisi Disiplin PSSI tetap memberikan sanksi kepada sang pemain.

Sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Yuran Fernandes tentunya mendapat sorotan dari beberapa pihak.

Bahkan banyak pihak yang berada di pihak Yuran Fernandes seperti Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) dan FIFPro dalam upayanya melakukan banding.

Hal itu membuat PSM Makassar mengajukan banding kepada Komisi Banding PSSI.

Dan Komding pun menyetujui untuk merevisi sanksi tersebut menjadi hanya tiga bulan.

Itu berarti, Yuran Fernandes sudah bisa kembali bermain di Liga 1 pada bulan Agustus 2025 mendatang.

Pemain berpaspor Tanjung Verde itu mengaku sangat senang setelah mendapat potongan hukuman akibat cuitannya di media sosial.

“Saya merasa lebih baik dari pada sebelumnya,” kata Yuran, dikutip dari akun Instagram Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro).

“Banyak orang di Indonesia merasa larangan 12 bulan untuk berkomentar di sebuah laga tidak adil dan tidak masuk akal,” imbuhnya.

Yuran Fernandes juga tak lupa memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, termasuk para pemain Liga 1 yang memberikan dukungan kepada ya.

“Banyak pemain lokal dan asing di Indonesia mengirim pesan ‘kami bersamamu’. Jika Anda membutuhkan bantuan, mereka ada di sana. Pemain-pemain di Indonesia akan melakukan sesuatu di Instagram untuk menunjukkan bahwa hukuman 12 bulan tidak adil,” tutur Yuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *