Direktur Utama PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, akhirnya memberikan respon terkait tentang timnya yang terjun ke Liga 2.
Yoyok Sukawi akhirnya memberikan pernyataan setelah PSIS Semarang harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Namun, pria berusia 47 tahun itu tak banyak memberikan komentar dan hanya memberikan segelintir senyuman.
Hal ini terpampang jelas dari video unggahan pentolan Panser Biru, Kepareng.
Dalam video tersebut, Yoyok Sukawi enggan untuk diwawancarai terkait PSIS Semarang.
“Nggak usah diwawancara, capek aku,” ujar Yoyok Sukawi sambil tertawa dilansir BolaSport.com dari Tribun Jateng.
“Yang lainnya aja, direkturnya saja,” tambahnya.
Yoyok Sukawi juga menanggapi singkat pernyataan kekecewaan dari para supporter PSIS Semarang mengenai tim kesayangannya harus berakhir dengan degradasi ke Liga 2 musim depan.
“Nggak, wes biarin lah, nggak apa-apa,” kata Yoyok.
“Orang kecewa kan boleh-boleh saja,” tambahnya.
Pada beberapa sebelumnya, para supporter PSIS Semarang sudah melakukan aksi penggerebekan ke rumah Yoyok Sukawi dan melakukan beberapa aksi di depan Stadion Jatidiri.
Beberapa supporter PSIS Semarang mengaku sudah sangat ikhlas untuk klub kesayangannya terdegradasi ke Liga 2, namun tetap mendesak Yoyok Sukawi untuk keluar dari jabatannya di PSIS Semarang.
PSIS Semarang menjadi tim pertama di BRI Liga 1 musim ini yang terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Kepastian ini terjadi setelah Laskar Mahesa Jenar kalah dari PSS Sleman dengan skor 1-2 di pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025.
Dengan berada di dasar klasemen dengan perolehan 25 poin, PSIS Semarang dipastikan sudah tidak bisa mengejar perolehan poin Semen Padang di peringkat ke-15 dengan raihan 32 poin.
Seusai dipastikan terjun ke Liga 2 musim depan, PSIS Semarang merilis pernyataan resminya pada Rabu (14/05/25).
“2018-2025”
“Tujuh tahun langkah perjalanan kami di kompetisi Liga 1. Tetes keringat perjuangan, tangis-tawa, suka-duka kami lalui di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Semua nama hadir tanpa sedikitpun tak berkontribusi untuk lambang Tugu Muda di Dada.”
“Terimakasih untuk perjuangan dan dukungan yang hadir tanpa henti. Mungkin rasa sedih, kecewa, dan amarah masih selimuti seluruh hati setiap elemen dimana PSIS Semarang berada, mohon maaf sebesar-besarnya. Tapi kami yakin dan bertekad untuk kembali lagi, lebih kuat dan jauh lebih kuat dari sebelumnya.”
“Bukanlah akhir, tapi perjuangan untuk meraih kembali kejayaan di panggung tertinggi sepak bola Indonesia. Mohon dukungan dan doa disetiap perjuangan kami nantinya.”
“Biru hati ini, biru jiwa ini, biru diri ini. Satu nama, PSIS Semarang, SELAMANYA.” tulis PSIS.