Manajemen Persib Bandung angkat bicara mengenai tudingan Thom Haye sebagai panic buying.
Sebelumnya, gelandang Tim Nasional Indonesia yang resmi diperkenalkan sebagai bagian dari skuad Maung Bandung untuk musim 2025/2026.
Pemain kelahiran Amsterdam, 9 Februari 1995 ini, mengikat kontrak dua tahun dan langsung disiapkan untuk menjalani kompetisi Super League serta pentas AFC Champions League 2.
Dugaan ini datang setelah Persib Bandung gagal meraih dua kemenangan beruntun di dua laga terakhir BRI Super League musim ini.
Pada dua pertandingan terakhir Maung Bandung, mereka harus tumbang dari Persijap Jepara dengan skor 1-2 dan ditahan imbang PSIM Jogja dengan skor 1-1.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, membantah kedatangan Thom Haye merupakan panic buying.
Sebaliknya, ia menyatakan perekrutan gelandang Timnas Indonesia itu untuk menunjukan keseriusan Pangeran Biru.
“Kalau dibilang panik, enggak. Tapi kami merasa ini adalah keseriusan kami untuk mengincar target kami di musim ini. Di Super League dan juga melangkah sejauh mungkin di Asia ya,” ujar Adhitia, dikutip Sabtu (30/8/2025).
“Jadi ini sebenarnya bukan bentuk kepanikan tapi bentuk keseriusan kami,” tambahnya.
Adhitia pun mengambil contoh seperti tim raksasa Liga Malaysia yakni, Johor Darul Takzim atau dikenal JDT.
Tim berjuluk The Southern Tigers itu kembali melakukan pembelian pemain baru meski telah memenangkan tiga pertandingan awal Liga Super Malaysia 2025/2026.
“Mereka beli pemain lagi. Apakah mereka panik? Tiga kali menang? Kan enggak. Tapi itu adalah bentuk keseriusan sebuah klub untuk mengejar targetnya,” jelas Adhit.
“Satu slot asing masih ada ya. (Penutupan bursa transfer pemain) tanggal 30 (Agustus),” pungkasnya.












