Pelatih anyar PSS Sleman, Pieter Huistra, mengaku cukup stress atas hasil buruk yang menimpa tim asuhannya.
Pelatih asal Belanda itu pun mengakui akan cukup sulit untuk mengubah nasib PSS Sleman di sisa musim BRI Liga 1 2024/2025.
Sebagai informasi, Pieter Huistra baru bergabung dengan PSS Sleman pada pertengahan bulan Februari lalu untuk menggantikan Mazola Junior.
Total ada dua laga PSS Sleman yang sudah dipimpin oleh Pieter Huistra, namun dua laga tersebut gagal untuk mendulang poin penuh.
Pada laga debut perdana Pieter Huistra di PSS Sleman, tim asuhannya harus bertekuk lutut usai dikalahkan Barito Putera dengan skor 1-2.
Kemudian pada laga keduanya sebagai pelatih, PSS Sleman harus tumbang dari Malut United dengan skor tipis 1-2.
Tentunya dengan dua laga awal kepelatihannya tanpa meraih kemenangan, membuat Pieter Huistra cukup stres dengan hasil tersebut.
“Tentu saya stres (dua kekalahan di bawah asuhannya) tapi kita harus cepat mengubah itu dan positif ke depannya,” ujar Huistra dikutip dari detikjogja.com, pada Rabu (5/3/2025).
Terlebih lagi, manajemen PSS Sleman menunjuk Pieter Huistra sebagai pengganti Mazola Junior untuk mengangkat performa tim berjuluk Super Elang Jawa dari zona degradasi.
Namun Pieter Huistra mengakui jika hal ini tak mudah dilakukan, karena sebelum kedatangannya, Hokky Caraka dan kawan-kawan telah mencatatkan empat kekalahan beruntun.
“Ketika saya datang ke sini saya tahu kondisi PSS seperti apa, cukup sulit menurut saya,” ujar eks arsitek Borneo FC ini.
“Keberuntungan itu harus terus dibangun dan dibuat, harus diusahakan. Cara mengusahakannya adalah bekerja keras dan mengetahui apa yang pelatih inginkan. Semoga bisa dapat hasil positif,” ujar pelatih asal Belanda ini.
Meski begitu, Pieter Huistra mengungkapkan jika mental dari para pemainnya masih semangat.
Maka dari itu, dirinya pun masih optimis untuk bisa membawa keluar PSS Sleman dari zona degradasi.
“Saya percaya mentalitas pemain masih ada untuk menghadapi pertandingan berikutnya. Saya tahu bahwa masih ada kemungkinan PSS untuk kembali bangkit. Kami akan berjuang sampai akhir,” ujar Huistra kepada wartawan, Selasa (4/3).
“Apalagi persaingan Liga 1 cukup ketat di papan bawah dan atas. Saya ingin pemain bersiap untuk menghadapi Persita,” pungkas eks Direktur Teknik Timnas Indonesia itu.
