PSS Sleman kembali gagal meraih poin saat menjamu Dewa United di pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025.
Pertandingan PSS Sleman vs Dewa United berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Kamis (17/04/25) sore WIB, berhasil dimenangkan oleh Dewa United dengan skor tipis 0-1.
Satu-satunya gol kemenangan Dewa United berhasil dicetak oleh Alexis Messidoro di menit ke-27.
Hasil minor ini membuat tim berjuluk Super Elang Jawa makin terbenam di dasar klasemen.
Perjalanan PSS Sleman di BRI Liga 1 semakin sulit dan hanya menyisakan lima pertandingan sisa di musim ini.
Mereka masih berada di dasar klasemen dan masih harus menghadapi tim-tim yang cukup berat di sisa musim ini.
Pada pertandingan berikutnya, PSS Sleman harus berhadapan dengan Persib Bandung di pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025.
Tentu laga away ini akan sangat sulit bagi PSS Sleman untuk bisa meraih poin.
Pada saat melawan Dewa United di pekan ke-29 lalu, sebetulnya PSS Sleman bermain dengan sangat baik.
Mereka bisa mengimbangi permainan Dewa United, bahkan beberapa kali menciptakan peluang emas, namun sayangnya masih belum berbuah gol.
Bahkan pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengakui bahwa timnya sangat kesulitan pada babak kedua pertama.
Beruntungnya mereka bisa mencetak gol terlebih dulu pada menit ke-29.
Namun setelah gol tersebut, permainan PSS Sleman justru semakin menurun.
Apalagi mereka harus kehilangan dua pemain asingnya yakni Betinho dan Cleberson yang ditarik keluar karena cedera.
Bahkan pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, sampai merasa kesulitan saat situasi ini terjadi.
“Di babak pertama kami bermain bagus mendapat banyak peluang berbahaya. Dewa mendapat satu kesempatan dan mereka mencetak gol. Tapi kemudian dua pemain kami cidera yakni Cleberson dan Betinho, kami kehilangan dua pemain penting di babak pertama,” ungkap Huistra.
Di sisi lain, pelatih berkebangsaan Belanda itu juga merasa dibuat kecewa dengan kepemimpinan wasit Muhammad Taqi Al Jaafari.
Dirinya menganggap sang pengadil membuat beberapa keputusan yang merugikan timnya.
“Penalti terakhir tadi lelucon, ini menunjukkan bahwa kita tak perlu wasit Singapura. Kami berikan kredit untuk Alan yang memberikan penyelamatan penting. Saya sangat kecewa, dengan keputusan wasit. Saya di sini, 4 dari 6 pertandingan selama saya di sini, selalu ada keputusan merugikan.”
“Penalti terakhir wasit tidak mengecek VAR, bagaimana dia tahu itu penalti. Keputusan selalu merugikan PSS,” tegas pelatih asal Belanda ini.
PSS Sleman kini memiliki waktu 5 hari sebelum menghadapi Persib Bandung.
Badai cedera dan keharusan mereka meraih poin menjadi pekerjaan rumah yang cukup sulit untuk Pieter Huistra.
“Kami punya lima hari sebelum pertandingan selanjutnya. Kami akan berusaha lebih baik, kinerja tim medis PSS harus bekerja dengan baik. Kami tinggal punya kelompok kecil ada pemain senior dan dan muda.”
“Keduanya punya faktor penting untuk PSS. Lima pertandingan sisa, kami harus kerja keras melawan Persib dan setelah itu bermain melawan tim dua yang juga berjuang dari zona degradasi.”
“Kami harus mendapatkan poin. Kami harus tetap percaya, menjaga mental positif dan berusaha berkembang. Ini satu-satunya cara untuk bisa keluar dari situasi ini,” pungkas Huistra.