LigaNusantara.com – Pramudya tercantum dalam daftar pemain pada Finnish International 2024 yang berlangsung di Vantaa, Finlandia, pada 25 hingga 28 April 2024.
Namun mantan partner dari Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan itu sudah tak lagi terdaftar sebagai pemain asal Indonesia.
Dalam acceptance list di BWF Tournament Software, nama Pramudya bersanding dengan bendera Australia.
Dia akan bertanding pada sektor ganda campuran bersama atlet naturalisasi lainnya yaitu Nozomi Shimizu yang berasal dari Jepang.
Ini menjadi penampilan perdana Pramudya di turnamen internasional BWF sejak mengundurkan diri dari pelatnas pada akhir tahun lalu.
Atlet berusia 23 tahun itu mundur demi melanjutkan studi di Australia.
Keluarnya Pramudya dari Cipayung disesali semenjak dia sejatinya telah menunjukkan potensi bersama Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di ganda putra.
Keduanya mampu bersaing dengan pasangan-pasangan elite dunia dan bahkan mengakhiri penantian ganda putra Indonesia akan raihan emas di Kejuaraan Asia pada 2022.
Sayangnya, cedera serius yang dialami Yeremia mengganggu momentum mereka.
Walau sempat kembali ke podium tertinggi saat SEA Games 2023 di Kamboja, pasangan berjuluk PraYer ini kesulitan menjaga konsistensi performa mereka.
Sementara dalam petualangan barunya di Australia, Pramudya juga berperan sebagai pelatih di salah satu akademi bulu tangkis yaitu Elite Badminton Academy.
Tak hanya menjalankan tugasnya sebagai pelatih, Pramudya juga rutin mengikuti tunamen lokal di Australia dan telah merengkuh tiga gelar juara.
Terbaru, Pramudya menyabet dua gelar juara pada sektor ganda putra dan ganda campuran dalam turnamen di Adelaide, Australia.
Di ganda campuran Pramudya tampil bersama Nozomi Shimizu.
Shimizu sendiri pernah menjadi juara di Finlandia dan bahkan di ajang bulu tangkis utama di sana yakni Finnish Open (sekarang bernama Arctic Open Super 500).
Pada 2019 Shimizu dan partnernya, Erina Honda, menjuarai Finnish Open setelah mengalahkan wakil Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto, dengan skor 21-15, 21-14.
Saat itu Shimizu masih memperkuat Jepang.