PSM Makassar baru saja kehilangan salah satu pelatih terbaik mereka yakni Bernardo Tavares saat kompetisi masih berjalan.
Hal itu membuat mereka harus segera mencari pelatih baru untuk menggantikan Bernardo Tavares.
Manajemen PSM Makassar pun telah mengincar beberapa pelatih asing.
Saat ini, PSM Makassar hanya memiliki waktu selama 30 hari sejak pengakhiran kontrak Bernardo Tavares ke PSSI.
Jika lewat, tim berjuluk Juku Eja bisa dikenai sanksi PSSI sesuai Pasal 19 Ayat 13 dan 14 Regulasi Super League 2025/2026.
Saat ini, PSM Makassar tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara dengan tujuh poin, hanya dua tingkat dari zona degradasi.
Langkah cepat manajemen disambut baik suporter.
Menteri Luar Negeri Red Gank, Muhammad Al Fajri, berharap pelatih baru bisa membawa prestasi lebih baik dari Bernardo Tavares.
“Semoga yang didatangkan bisa lebih baik dari yang pergi di tim ini,” harapnya, Kamis (9/10/2025).
Fajri menyebut jika pelatih baru nantinya harus dengan cepat beradaptasi dengan karakter pemain PSM Makassar.
Dirinya juga berharap mentalitas dan motivasi pemain segera dipulihkan.
“Pasti yang datang harus cepat beradaptasi dan harus cepat membaca dan memikirkan pemain yang ada saat ini,” ujarnya.
Dirinya juga mengingatkan kepada manajemen PSM Makassar untuk tak mengulangi kesalahan yang sama yang membuat Bernardo Tavares memutuskan untuk cabut dari Juku Eja.
“Kami harap juga Manajemen PSM Makassar tidak lagi mengulang-ulang kesalahan yang sama, karena ini terkait upah kerja mereka yang ada di tim,” tegasnya.
Bernardo Tavares sendiri memutuskan untuk pergi dari PSM Makassar karena permasalahan finansial yang tak kunjung selesai di klub tersebut.
Pelatih asal Portugal itu bahkan menyebut jika dirinya sudah tak menerima gaji selama 3 bulan dan hal itu terus terjadi selama beberapa bulan terakhir.
