Manajemen PSM Makassar angkat bicara terkait teguran PT LIB terhadap Yuran Fernandes.
PT LIB selaku Operator Resmi Liga 1 memberikan teguran kepada PSM Makassar terkait Yuran Fernandes.
Teguran itu terkait dengan unggahan kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes di Instagram story pribadi miliknya @yur4nfernandes usai laga PSM Makassar melawan PSS Sleman.
Pemain berkebangsaan Tanjung Verde ini memberikan kritikan kepada sepak bola Indonesia usai pertandingan melawan PSS Sleman di pekan ke-31 lalu.
Imbas dari perbuatan Yuran Fernandes, dirinya bisa terkena sanksi dari PSSI.
PT LIB tentunya akan membawa hal ini ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Menanggapi hal tersebut, manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin, mengatakan jika kasus Yuran Fernandes masuk ke Komdis PSSI atau tidak, itu tergantung dengan pihak yang merasa dirugikan.
PSM Makassar sendiri telah menjalin komunikasi dengan Yuran Fernandes terkait unggahan tersebut.
Berdasarkan kritikan yang dilampirkan Yuran Fernandes di Instagram story miliknya itu merupakan reaksi emosional atas apa yang terjadi di pertandingan melawan PSS Sleman.
Hanya saja, pernyataan Yuran Fernandes ditanggapi banyak pihak secara berlebihan dan menggeneralisir bahasa yang disampaikan.
Maka dari itu, PSM Makassar telah meminta Yuran Fernandes untuk melakukan klarifikasi atas ucapannya tersebut.
Meski begitu, Fajrin berharap, semua pihak tak hanya berfokus pada ucapan Yuran Fernandes saja.
Dirinya menyebutkan jika PT LIB juga harus mencari tahu penyebab Yuran Fernandes bersikap seperti itu.
“Kalau misalnya pihak operator (PT LIB) merespon sedemikian rupa apa disampaikan oleh Yuran, kita berharap operator bersikap yang sama dalam merespon apa yang menyebabkan Yuran bersikap demikian,” katanya Fajrin, dikutip dari Tribun-Timur.com, Rabu (7/5/2025).
“Kita jangan fokus di akibatnya, tapi ada sebab Yuran berbuat seperti itu. Itu yang harus dicermati dan ditindaklanjuti juga. Jangan hanya Yuran saja. Kalau nantinya ada dianggap Yuran melanggar disiplin, kita harap ini berlaku ke semua pihak. Jangan ke satu pemain saja,” tegas Fajrin.
Fajrin sendiri mengaku para pemain sangat kecewa dengan pertandingan melawan PSS Sleman.
Masalahnya semua pemain melakukan protes, namun dengan cara yang berbeda-beda.
“Harus dicermati PSM Makassar dalam kondisi kelelahan karena liga (PT LIB) tidak memberikan istirahat setelah perjalanan panjang. Kemudian di pertandingan banyak hal layak disorot terkait keputusan wasit, sehingga mentrigger pemain emosi walau cara merespon emosinya berbeda-beda, Yuran dengan cara seperti itu,” pungkasnya.