Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra, mengaku sangat tidak tenang ketika kompetisi harus libur selama tiga pekan.
Mantan pelatih Borneo FC itu juga turut buka suara terkait kekalahan timnya atas Persis Solo dengan skor 1-4 pada pekan ke-27 Liga 1, Selasa (11/03/25) lalu.
Pada pertandingan tersebut, PSS Sleman harus menerima kekalahan 1-4 dari Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Selasa (11/03/25) malam WIB.
Sempat unggul 1 gol terlebih dahulu pada babak pertama, PSS Sleman justru terkena comeback pada babak kedua dengan 4 gol.
Seusai pertandingan, pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra menyoroti kelengahan dari para pemainnya yang gagal mencegah gol-gol dari lawan.
“Di babak pertama, kami bermain dengan bagus, kami mengontrol bola dengan baik dan ada beberapa kesempatan bagus. Terbukti kami bisa mencetak gol dan memimpin 1-0 di babak pertama,” kata Huistra setelah laga, dikutip dari BolaSport.com.
“Kami percaya bisa memenangkan pertandingan tapi kita memberikan mereka (Persis) gol yang sangat mudah di gol pertama melalui tendangan bebas. Menurut saya itu tidak perlu terjadi.”
“Lalu di babak kedua juga terlalu mudah golnya untuk Persis. Kita akhirnya ambil risiko dengan bermain lebih terbuka.”
“Kita coba mengimbangi permainan, tapi itu malah memberikan ruang untuk Persis mencetak gol. Mereka punya pemain depan yang sangat berbahaya, Sidibe, mencetak 2 gol bagus,” tambahnya.
Dengan kekalahan memalukan ini membuat PSS Sleman dalam posisi rawan karena masih ada di zona merah klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025.
Maka dari itu, tim berjuluk Super Elang Jawa tentunya tidak akan tenang selama jeda internasional dan libur lebaran selama tiga pekan kedepan.
Pelatih PSS Sleman pun seakan mengumumkan keadaan darurat PSS Sleman untuk fase pertama.
Pelatih berusia 58 tahun ini mengatakan jika timnya harus lebih produktif dan bisa mendapatkan tiga poin selama sisa pertandingan BRI Liga 1 musim ini.
“Secara keseluruhan tim merasa kekecewaan yang sangat mendalam,” kata Huistra.
“Hasil ini harus dijadikan pelajaran. Saat ini kami mempunyai tiga pekan untuk melepaskan seluruh beban di kepala dan semua orang harus bersatu kembali.”
“Ya ini masih 7 pertandingan lagi, kita harus bersatu bersama, tapi masih ada kesempatan.”
“Tapi kita harus produktif dan memenangkan pertandingan, mencetak 3 poin yang lebih banyak,” imbuhnya