Berita Liga 1

Ofan Jadi Sasaran Bullying, Paul Munster Pasang Badan

×

Ofan Jadi Sasaran Bullying, Paul Munster Pasang Badan

Sebarkan artikel ini
Ofan Jadi Sasaran Bullying, Paul Munster Pasang Badan
Ofan Jadi Sasaran Bullying, Paul Munster Pasang Badan

Persebaya Surabaya harus puas ditahan imbang PSIS Semarang pada pekan ke-27 BRI Liga 1 2024/2025.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (12/03/25) malam WIB ini, harus berakhir imbang dengan skor 1-1.

Pada pertandingan tersebut, Persebaya Surabaya berhasil membuka keunggulan terlebih dahulu lewat gol dari Fransisco Riverra.

Menjelang pertandingan berakhir, Persebaya Surabaya sebetulnya memiliki kesempatan emas untuk mengakhiri kemenangan dengan skor 2-0.

Oktafianus Fernando yang biasa dipanggil Ofan tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper PSIS.

Sayangnya, Ofan gagal memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol. Sepakannya masih melebar di samping gawang PSIS.

Setelah itu, PSIS berhasil melakukan serangan balik cepat dan kemudian mencetak gol lewat aksi Septian David Maulana pada menit ke-90+4.

Seusai pertandingan, pemain berusia 31 tahun tersebut langsung menjadi sasaran bullying di Stadion maupun media sosial.

Dirinya dianggap sebagai biang keladi kegagalan tim Bajul Ijo meraih kemenangan saat menjamu PSIS Semarang.

Melihat situasi ini, pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, langsung pasang badan melihat anak asuhnya yang jadi sasaran amarah supporter.

Paul Munster menyebut jika Ofan seharusnya mendapat dukungan moril dari para supporter Persebaya Surabaya.

“Ini sepak bola. Kami harus mendukung Ofan. Jangan salahkan dia. Kami semua kecewa karena tujuan kami adalah tiga poin, naik ke runner-up Liga 1. Sekali lagi, kami tidak berhasil menghalau bola,” ungkap Munster.

Di sosial media, banyak yang mempertanyakan keputusan Paul Munster yang memainkan Ofan.

Pemain yang memiliki nomor punggung 27 itu mengawali laga dari bangku cadangan dengan menggantikan Toni Firmansyah pada menit ke-72.

“Ofan pantas mendapatkan kesempatan bermain. Dia bermain bagus dalam latihan dan pertandingan. Kami melakukan pergantian pemain untuk membantu tim meningkatkan level. Kami bermain sangat bagus,” ujar Munster.

Terlihat raut kekecewaan dan kesedihan dari wajah Ofan usai dirinya gagal memanfaatkan peluang emas tersebut.

Dia bahkan sampai kehabisan kata-kata saat menemani Paul Munster di konferensi pers setelah pertandingan.

“Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, bukan hanya Ofan. Kita tidak bisa menyalahkan Ofan. Kami memiliki banyak peluang untuk mencetak gol,” kata Paul Munster.

“Seperti yang saya katakan, pada bola mati di akhir, kami harus menghalau bola ini. Bagi saya, ini tidak dapat diterima bagaimana kami kebobolan gol ini di akhir pertandingan. Kami harus lebih fokus dan mengamankan bola,” imbuh pelatih berusia 43 tahun itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *