PSS Sleman resmi mengadakan sesi latihan perdana bersama pelatih baru mereka yakni Pieter Huistra.
Sesi latihan ini menjadi momen krusial dalam upaya mereka untuk membangun kembali kekuatan dan kepercayaan diri tim setelah mengalami empat kekalahan beruntun di pertandingan sebelumnya.
Dalam sebuah wawancara setelah sesi latihan, pelatih baru PSS Sleman, Pieter Huistra mengungkapkan alasan dirinya dibalik keputusan menerima tawaran melatih PSS Sleman untuk melanjutkan sisa pertandingan di BRI Liga 1 2024/2025.
“Dari sudut pandang saya, PSS Sleman adalah salah satu nama besar dalam dunia sepak bola Indonesia. Klub ini seperti raksasa tidur yang memiliki sejarah sebagai tim tradisional di Indonesia.”
“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk melatih di sini. Selain itu, saya sebelumnya tidak melatih tim manapun dan kesempatan ini datang di waktu yang tepat,” ujar Huistra dikutip dari laman resmi PSS, Kamis (20/2/2025).
Pelatih asal Belanda itu mengakui bahwa memimpin latihan perdana di sebuah tim merupakan tantangan tersendiri bagi dirinya.
Mengingat kompetisi telah berjalan lama dengan hanya menyisakan 11 pekan lagi.
Ia pun memberi penjelasan berbagai dinamika yang harus dihadapi dan diselesaikan secara simultan.
“Melatih di tengah jalannya kompetisi tentu memiliki tantangan tersendiri. Kami memiliki waktu yang sangat terbatas untuk mengenal para pemain dan seluruh personel tim.”
“Ditambah lagi, laga terdekat melawan Malut United FC sudah menanti. Tidak ada pilihan lain selain melakukan lompatan besar dengan meningkatkan intensitas latihan demi meraih hasil positif,” jelas pelatih asal Goënga, Belanda tersebut.
Kedatangan mantan pelatih Borneo FC sebagai pelatih baru PSS Sleman tentunya akan membawa target besar yang harus dicapai.
Pieter Huistra mengaku dirinya telah mengidentifikasi berbagai masalah yang ada dan siap mengambil langkah cepat serta strategis untuk bisa kembali mengangkat performa PSS Sleman dari keterpurukannya.
“Langkah awal yang jelas adalah memastikan PSS Sleman keluar dari zona degradasi. Kami harus segera terbebas dari ancaman tersebut. Ke depan, 11 pertandingan penentuan akan menjadi fokus utama.”
“Saya harus bekerja secara efektif, memberikan motivasi kepada tim, dan memastikan para pemain mampu memotivasi diri mereka sendiri untuk mengamankan poin. Itu adalah kunci utama dalam situasi saat ini,” tegas Huistra.