Performa Arema FC di bawah nakhoda Marcos Santos awal musim ini memang masih belum sempurna.
Tetapi, pelatih asal Brasil itu berhasil mencatatkan statistik yang melampaui juru taktik Singo Edan sebelumnya.
Marcos Santos mampu mengumpulkan poin lebih banyak dibandingkan Ze Gomes pada awal musim ini.
Pelatih berusia 46 tahun tersebut mengumpulkan sembilan poin dari tujuh laga awal. Sedangkan, Ze Gomes mendapatkan delapan poin saat awal jadi nakhoda tim.
Pada waktu itu, Singo Edan mendapat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kali kalah.
Statistik tersebut membuat Marcos Santos menyamai start Joel Cornelli. Pelatih Arema FC pada awal kompetisi musim 2024/2025 itu, mengoleksi sembilan poin dari tujuh laga awal memimpin tim.
Dia meraih dua kemenangan, tiga kali bermain imbang, dan merasakan dua kekalahan.
Meski punya start positif, Marcos Santos tidak boleh jemawa. Itu karena, perolehan poinnya di tujuh laga awal lebih sedikit dibandingkan dengan tiga pelatih asing sebelum Cornelli dan Gomes. Fernando Valente, misalnya. Pelatih Arema FC musim 2023/2024, mengoleksi 10 poin.
Pelatih Kepala Arema FC Marcos Santos tidak terlalu memikirkan statistik tersebut. Menurutnya, setiap pelatih menginginkan hasil terbaik untuk tim yang dibela.
”Karena itu, saya dan tim selalu berusaha meraih kemenangan di setiap laga,” paparnya.
Menurut Marcos Santos, capaian positif tim sebelumnya selalu dijadikan motivasi tambahan. Artinya, tim berusaha meraih hasil yang lebih baik.
Tapi, diakuinya mencapai posisi tersebut harus melewati banyak tantangan dan menuntut kerja keras.
Hasil minor melawan Dewa United dan Persib Bandung memberi banyak pelajaran untuk Arema FC.
Dari laga tersebut, penggawa Singo Edan berbenah dan tidak menyerah. Alhasil, mampu mencuri poin di kandang Persis Solo.
Dalam laga selanjutnya, Marcos Santos membidik tiga poin. Dia tidak ingin puasa kemenangan Arema FC berlanjut.
Terlebih, posisi Singo Edan di klasemen sudah berada di peringkat 10.
”(Performa) kami harus meningkat agar bisa kembali kompetitif (di papan atas),” tambahnya.
Senada dengan Marcos Santos, bek tengah Arema FC Odivan Koerich tidak ingin timnya terus merasakan kekalahan.
Dia melihat, statistik negatif yang terjadi belakangan ini harus segera diatasi. Karena dapat membuat mentalitas tim menjadi kurang kondusif.
”Laga (sebelumnya) menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk tampil lebih baik ke depan,” ujarnya. Pemain berusia 26 tahun itu menjelaskan, bagaimana statistik pada awal musim lalu tidak bisa dijadikan perbandingan. Itu menyusul, laga musim ini berbeda dan lebih kompetitif.












