Pelatih Arema FC, Marcos Santos, angkat bicara menanggapi keluhan pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, tentang minimnya menit bermain bagi pemain muda di Liga Super.
Pelatih berkebangsaan Brasil itu menegaskan bahwa kesempatan bermain selalu terbuka, tetapi pemain muda harus membuktikan diri terlebih dahulu.
“Saya pasti akan kasih kesempatan. Kemarin seperti Ikhsan Lestaluhu dan Razza Fachrezi sudah dapat kesempatan. Jadi ke depan kalau latihannya bagus, mereka akan bisa main,” ujar Marcos Santos.
Marcos Santos menjelaskan, Arema FC telah memiliki beberapa pemain muda yang berpotensi, seperti Arkhan Fikri dan Achmad Maulana Syarif.
Dirinya juga menekankan bahwa sesuai regulasi liga, pemain U-23 wajib bermain minimal 45 menit.
Namun, pelatih asal Brasil ini memberi syarat khusus, yakni para pemain muda harus menunjukkan kerja keras di sesi latihan.
“Sekarang butuh dari pemain juga di latihan, untuk bisa mereka menjaga kesempatan itu. Kesempatan lain kalau bekerja keras,” tegasnya.
Sebagai bukti komitmen klub terhadap pemain muda, Arema FC terus berinvestasi dengan mengontrak pemain-pemain muda potensial seperti Ikhsan Lestaluhu, Razza Fachrezi, Fikri Arjidan, Dimas Aryaguna, dan Agusti Ardiansyah.
Meski demikian, Arema FC sendiri telah menyumbangkan beberapa pemain mudanya ke Timnas Indonesia.
Pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 di Sidoarjo, dua pemain Arema FC, Arkhan Fikri dan Salim Akbar Tuharea dipanggil oleh Gerald Vanenburg.
Bahkan, Arema FC turut mengirimkan nama-nama lain seperti Achmad Syarif Maulana dan Brandon Scheunemann juga pernah memperkuat Timnas U-23 di Piala AFF U-23 2025.












