Kompetisi sepak bola Indonesia musim depan sepertinya akan tampil dengan wajah baru.
Hal tersebut terlihat saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang di gelar di Jakarta, Senin (07/07/25) lalu.
Pada rapat tersebut, PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi mengumumkan jika kompetisi Liga 1 akan berganti nama menjadi BRI Super League musim depan.
Hal tersebut diumumkan oleh PT LIB setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di Jakarta, Senin (07/07/25) lalu.
Dalam rapat tersebut, terdapat 18 tim peserta Liga turut hadir dan menyepakati nama baru kompetisi.
Selain nama kompetisi yang berubah, PT LIB juga mengalami nasib yang serupa, dimana pada musim depan tidak akan ada lagi istilah PT LIB.
Tak hanya Liga 1 yang mengalami perubahan, perubahan nama kompetisi juga terjadi untuk Liga 2.
Kompetisi Liga 2 sepakbola Indonesia nantinya akan berubah menjadi Pegadaian Champhionship.
Sedangkan untuk kompetisi level yang berstatus semi profesional, tetap akan tetap menggunakan nama Liga Nusantara.
“Mulai musim ini kami sudah melakukan rebranding LIB (Liga Indonesia Baru). Entitas tetap LIB, namun brandnya ialah I-League (bukan lagi LIB). BRI Super League untuk Liga 1 dan Pegadaian Championship untuk Liga 2,” kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus saat memberikan keterangan.
Penggunaan nama Super League atau Liga Super bukan hal yang baru dalam sepak bola Indonesia.
Indonesia Super League (ISL) pernah menjadi nama kompetisi selama delapan musim lamanya, tepatnya dari musim 2008 hingga 2015 lalu.
Namun, nama Indonesia Super League kemudian berganti nama menjadi Liga 1 mulai musim 2017 setelah kompetisi sepakbola Indonesia berjalan kembali.
Sebagai informasi, kompetisi sepak bola Indonesia pernah dihentikan oleh FIFA karena suatu masalah.
Hal itu terjadi pada sepakbola Indonesia musim 2015 sehingga Indonesia sempat tampil tanpa Liga pada 2015 dan 2016 lalu.












