Olahraga

Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Kalahkan Singapura Saja Tak Bisa, Sergio Ramos dari China Tak Mau Dibuat Malu Dua Kali

×

Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Kalahkan Singapura Saja Tak Bisa, Sergio Ramos dari China Tak Mau Dibuat Malu Dua Kali

Share this article

LigaNusantara.com – Kapten timnas China, Zhang Linpeng, merasa timnya dalam kondisi terpayah jelang laga matchday 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Tim Naga akan menjamu Singapura di Stadion Tianjin Olympic Centre, Selasa (26/3/2024) malam pukul 19.00 WIB.

Dalam kondisi normal, seharusnya China tak kesulitan menjinakkan The Lions.

Namun, situasi aktual membuat runner-up dua kali Piala Asia tersebut bisa dikalahkan siapa pun.

China sudah tidak pernah menang dalam 7 partai beruntun.

Sebagian hasil dari rangkaian pertandingan itu sulit ditoleransi.

Tim Naga digebuk Hong Kong 1-2 hingga terbaru ditahan imbang Singapura 2-2.

Laga yang disebut terakhir merupakan lakon matchday 3 ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Grup C.

Unggul 2-0 di Stadion Nasional Singapura melalui brace Wu Lei, China kebobolan dua gol penyama skor.

Aksi Muhammad Faris dan Jakob Mahler pada babak kedua melenyapkan keunggulan itu.

Rentetan hasil buruk belakangan ini, sampai gagal menang sekali pun di Piala Asia 2023, membuat China ganti pelatih.

Debut arsitek baru, Branko Ivankovic, tidak memuaskan dengan hasil seri di Singapura tadi.

Zhang merasa miris dengan timnya sendiri.

“Secara pribadi, saya menilai ini tak bisa ditahan. Sungguh memalukan,” kata sang kapten di Bangkok Post.

“Kami bahkan tak bisa mengalahkan Singapura,” imbuh pemain yang dijuluki Sergio Ramos-nya China karena persamaan posisi bek, kapten, dan punya banyak tato.

China menempati peringkat ketiga di klasemen Grup C.

Mereka baru mengemas 1 angka, kalah selisih gol dari Thailand.

Adapun jarak mereka dengan pemuncak tabel, Korea Selatan, kurang 3 angka.

Pada matchday 4 malam nanti, The Dragons bertekad menghilangkan rasa malu untuk kali kedua dengan target kemenangan atas Singapura.

“Pertama-tama sebagai kapten, saya tidak memimpin tim secara baik,” lanjut Zhang.

“Sekarang saya berpikir kembali, selama tim nasional membutuhkan saya, entah sebagai pemain utama, cadangan, atau tidak bermain sama sekali, saya masih ingin memberikan segalanya bagi tim,” kata pria 34 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *