Peluncuran jersey baru Persib Bandung musim 2025/2026 bersama apparel asal Spanyol, Kelme, memantik berbagai respons dari kalangan suporter.
Salah satunya datang dari komunitas Jersey Persib Collector (JPC).
Salah satu pendirinya, Nays Muntaharz, menilai jersey musim ini secara keseluruhan membawa penyegaran, terutama dari sisi warna, material, dan detail khas yang dirancang secara serius.
“Kalau home dari tone warnanya bagus ya, fresh gitu ya. Dari bahan, saya sudah terprediksi bakal seperti itu karena Kelme kalau player issue itu standarnya begitu: ringan, tipis, tapi bukan berarti tipis itu jelek. Itu memang standar mereka,” ujar Nays, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, jersey home Persib Bandung musim ini tampil dengan desain yang terbilang serius.
Beberapa teknologi kekinian pun disematkan, seperti seamless technology (tanpa jahitan) dan sambungan yang dibuat halus untuk kenyamanan pemain.
“Detail-nya banyak, misalnya teknologi seamless yang enggak pakai jahitan overdeck, terus pola jahitan di samping, sambungan di belakang dan lengan. Itu semua dipikirkan dengan matang. Ada juga aksara Sunda yang menambah identitas lokal,” ungkapnya.
“Jadi kita kan dua tahun ini disajikan jersey dengan eksekusi jahitan yang rapi. Nah tahun ini sedikit di bawah ekspektasi. Tapi secara keseluruhan tetap keren apalagi dilihat waktu dipakai pemain, gagah,” terangnya.
Jika jersey home dinilai solid, jersey away justru membuat Nays langsung terpikat sejak pertama kali melihatnya.
Kombinasi garis biru-putih yang terinspirasi dari jersey klasik 1998 membuat desain ini terasa segar.
“Langsung jatuh cinta. Mungkin karena Persib jarang bikin garis-garis biru putih kayak gitu. Ini mungkin baru yang kedua setelah 1998. Keren,” ungkap Nays.












