LigaNusantara.com – Kiprah Komang dalam mengarungi kompetisi BWF World Tour Super 300 terhenti di babak empat besar, yang bergulir sampai Minggu (31/3/2023) dini hari WIB.
Bertanding di Centro Deportivo Municipal Gallur, Madrid, Spanyol, pemain 21 tahun itu kalah di tangan ratu bulu tangkis Thailand, Ratchanok Intanon.
Komang masih kalah deri segi pengalaman dan kematangan bermain dalam menghadapi mantan Juara Dunia tersebut.
Banyak kesalahan sendiri yang membuat dia merugi, sebagaimana kebanyakan tipikal pemain muda. Meski, dia sempat menyulitkan Intanon sampai memaksa rubber game.
Komang sempat membuat Intanon berputar-putar dan berlarian lewat defens tembok dia di gim kedua, walau pada akhirnya harus berakhir dengan anti-klimaks karena unforced error.
Dengan kalahnya Komang, maka estafet gelar juara di tunggal putri Indonesia yang tahun lalu diraih Gregoria Mariska Tunjung gagal dilanjutkan.
Komang mengawali gim pertama dengan kurang mulus.
Banyak kesempatan menyerang tetapi terbuang sia-sia akibat melakukan kesalahan sendiri.
Sejumlah angka mudah hilang karena unforced error dia sendiri, hingga laju angka Intanon melesat cepat.
Komang tertinggal jauh 4-11.
Setelah interval, sempat terjadi reli agak panjang dan menarik antara kedua pemain.
Tetapi, kematangan dan pengalaman Intanon berbicara banyak. Komang masih sulit membaca serangan juara dunia 2013 itu.
Dia tertinggal makin jauh 6-16 hingga kalah di gim pertama dengan skor -21.
Pada gim kedua, Komang mencoba bermain lebih berani dalam beradu netting hingga laga berjalan lebih ketat 3-3.
Komang mulai memahami pola Intanon hingga dia berhasil unggul tipis di interval 11-10. Hanya saja, kesalahan dari pukulan yang melebar di area baseline tak kunjung berkurang. Dia banyak rugi di area ini.
Komang sejatinya sering unggul dalam pertahanan, ada momen defens silang dia tak disangka oleh Intanon dan berbuah poin. Dia masih bertahan sampai ketat 15-15.
Namun, kesalahan sendiri dan sering telat dalam menjemput bola di area depan net, membuat Komang sering hilang angka.
Akan tetapi, daya juang Komang tidak terputus.
Reli-reli menarik dia suguhkan, membuat Intanon kesulitan sampai berhasil memaksa setting 20-20 dari tertinggal 19-20.
Komang bermain lebih berani dan agresif, hingga sukses memaksakan rubber game usai mencuri gim kedua dengan kemenangan comeback 22-20.
Di gim ketiga, Komang kalah start dengan tertinggal cepat 1-7.
Reli menarik masih sempat tersaji, Komang berhasil meladeni serangan Intanon. Tetapi, eksekusinya sering kurang matang hingga dia masih tertinggal 4-8.
Komang sempat mendekat hingga 8-10, tetapi momentumnya rusak oleh kesalahan dia sendiri setelah smes silangnya melebar.
Pascainterval, Komang belum berhasil mempertipis jarak. Dia masih ketinggalan dan tak berhasil menyamakan kedudukan hingga kalah dengan skor akhir 12-21, 22-20, 13-21.
Di sisi lain, kemenangan Intanon memastikan Thailand bawa pulang gelar juara tunggal putri sebab pada final besok dia akan berhadapan dengan juniornya sendiri, Supanida Katethong.