Bomber anyar Persib Bandung, Gervane Kastaneer baru-baru ini memberikan pendapatnya tentang sepak bola Indonesia.
Setelah didatangkan Persib Bandung pada bursa transfer putaran kedua lalu, Gervane Kastaneer telah menjalani empat laga bersama Persib Bandung.
Secara umum, Gervane Kastaneer, cukup cepat untuk beradaptasi dan hal ini dibuktikan dengan kontribusi nya di lini serang Persib Bandung.
Dirinya sering kali dipasangkan sebagai rekan duet Ciro Alves di lini serang Persib Bandung.
Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda, ini sudah merasakan atmosfer sepak bola Indonesia, baik kandang maupun bermain tandang.
Gervane Kastaneer bahkan sudah mulai terbiasa dengan gaya bermain di sepak bola Indonesia.
Dirinya bahkan menyebut gaya permainan sepak bola Indonesia sama seperti di sepak bola Amerika Latin, yakni bermain dengan mengandalkan fisik.
Postur tubuhnya yang menjulang tinggi besar, bisa dimanfaatkan oleh pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, sebagai striker Target Man.
“Saya rasa Indonesia lebih seperti Curacao dan Amerika Selatan, karena lebih fisik,” nilai Kastaneer.
“Sangat berbeda, tapi saya tidak bisa membandingkannya karena keduanya ada di level yang bagus,” tutur pemain yang pernah juara di divisi tiga Liga Inggris ini bersama Coventry CIty.
Hal yang sangat signifikan adalah bagaimana Indonesia memiliki budaya atau kultur fanatisme yang kuat dari para supporternya.
“Ini sangat berbeda, ada perbedaan dari budaya, perbedaan dari pemain juga,” tuturnya lagi.
“Jadi saya tidak bisa membandingkannya, tapi keduanya ada di level bagus,” ucap pemain yang pernah diasuh oleh Patrick Kluivert di Timnas Curacao ini.
Gervane Kastaneer sendiri sudah menyumbangkan satu gol untuk Persib Bandung, saat melawan Arema FC di pekan ke-20 lalu.
Pemain Timnas Curacao ini pertama kali menjadi starter ketika Persib Bandung mengalahkan PSIS Semarang di pekan ke-22 lalu.
Komunikasinya dengan pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, berjalan dengan cukup baik.
Gervane Kastaneer menilai Bojan Hodak merupakan pelatih yang punya opini jujur dan masih merasa seperti main di eropa.
“Bagus, dia (Hodak) punya opini jujur tentang saya dan saya masih bermain seperti masih berada di Eropa,” ucapnya.
“Oke, saya bisa setuju karena saya bermain 12 tahun di Eropa, karena itu saya harus beradaptasi dengan gaya bermain dan apa yang diharapkannya dari saya.”
“Hubungan kami sangat bagus dan saya senang,” ucapnya.