Arema FC dituding main buruk ketika ditumbangkan Borneo FC Samarinda 3-1 di Pekan 10 Super League 2025-2026, pada Minggu (26/10/2025).
Pelatih Arema FC, Marcos Santos bereaksi keras atas tudingan awak media dalam sesi jumpa pers usai laga di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut.
Marcos Santos mengakui jika gawang Arema FC memang terlalu cepat kecolongan gol di menit 2 oleh aksi Mariano Peralta.
Namun, menurutnya, pasukannya sudah bisa bangkit, khususnya setelah ada perubahan taktik dan komposisi pemain di babak kedua.
Sayangnya, Marcos menilai upaya itu “digagalkan” wasit Steven Yubel Poli yang mengganjar dua penggawa Arema, Julian Guevara dan Bayu Setiawan dengan kartu merah.
Selepas itu, Douglas Coutinho melesakkan gol kedua Borneo ke gawang Arema FC yang dikawal Adi Satrio.
Skuad Singo Edan akhirnya bisa memperkecil ketinggalan 1-2 lewat gol penalti Dalberto Luan Belo.
Namun, Borneo FC justru mampu menambah keunggulan lewat gol Juan Villa serta memastikan kekalahan tuan rumah dengan skor 1-3.
“Saya hormati pendapat Anda, itu hak Anda, tetapi siapa pun yang ada di stadion melihatnya. Kami benar-benar kemasukan gol di awal pertandingan.”
“Ketika kami sedang berusaha memperbaiki situasi ini, dan berhasil membalikkan keadaan, datang dua kartu merah yang membuat kami kalah jumlah pemain di lapangan,” kata Marcos.
Marcos Santos Minta Menilai Secara Keseluruhan Pertandingan
Marcos Santos meminta media lebih objektif dalam menilai keseluruhan pertandingan secara utuh, bukan sekadar dari skor akhir.
Menurut pelatih berpaspor Brasil itu, permainan dengan tujuan upaya come back dari skuadnya layak untuk diapresiasi.
“Saya pikir lucu kalau Anda gak mengomentari posisi (Arema dan Borneo di klasemen) juga. Saya pikir Anda harus memiliki kriteria yang lebih kritis juga terkait keseluruhan permainan.”
“Arema, yang praktis hanya bermain dengan dua bek yang tersisa (karena dua bek lain dikartu merah). Lawan bisa mencetak gol lagi dalam situasi ini,” imbuhnya.
“Hanya sedikit pelatih yang melakukan itu, memiliki keberanian untuk memberi tahu pemimpin untuk setidaknya mencari hasil imbang, syukur-syukur bisa membalikkan keadaan, seperti yang kami lakukan di pertandingan sebelumnya (lawan PSM Makassar),” jelas pelatih berusia 46 tahun ini.
Kesal Dituding Tak Belajar Dari Kesalahan
Pelatih asal Brasil itu pun cukup kesal karena media menudingnya tidak belajar dari kesalahan di laga sebelumnya ketika Arema kebobolan dulu yang terulang lagi di laga lawan Borneo ini.
Padahal di sesi jumpa pers sebelum laga, wartawan yang sama sempat memuji Marcos Santos berhasil membuat perubahan yang membawa Arema FC come back hingga mengalahkan PSM Jogja dengan skor 2-1.
“Saya belajar dari kesalahan, saya memiliki kerendahan hati untuk belajar dari kesalahan dan berkembang. Bukan tanpa alasan saya memenangkan gelar di Brasil dan di Timnas Brasil, karena kerendahan hati dan pembelajaran.”
“Sekali lagi, saya menghormati pendapat Anda, dan semua profesional,” terangnya.
“Tapi Anda gak dapat mengubah pendapat Anda jika kemarin Anda mengatakan saya benar dan memberi selamat kepada saya, tapi hari ini Anda mengatakan saya gak belajar dari kesalahan itu.”
“Saya yakin, para suporter melihat apa yang dilakukan tim, dan kami akan memulihkan poin yang hilang di kandang ini, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya,” tegas pelatih berlisensi CONMEBOL PRO itu.
Kekalahan atas Borneo FC membuat Arema FC harus turun ke peringkat 9 klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan mengoleksi 12 poin.












