Berita Liga 1

Ditahan Imbang PSM, Joaquin Gomes Merasa Frustasi

×

Ditahan Imbang PSM, Joaquin Gomes Merasa Frustasi

Sebarkan artikel ini
Ditahan Imbang PSM Makassar, Joaquin Gomes Merasa Frustasi
Ditahan Imbang PSM Makassar, Joaquin Gomes Merasa Frustasi

Borneo FC harus puas berbagi angka saat berhadapan dengan PSM Makassar di pekan ke-29 BRI Liga 1 2024/2025.

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, pada Jumat (18/04/25) sore WIB, harus berakhir dengan hasil imbang 1-1.

Satu gol Borneo FC berhasil diciptakan oleh Habibi Yusuf di menit ke-30.

Sementara itu, PSM Makassar berhasil membalas lewat gol Yuran Fernandes melalui titik penalti di menit ke-73.

Seusai pertandingan, pelatih Borneo FC, Joaquin Gomes, merasa sangat frustasi dengan penampilan para anak asuhnya.

Rasa frustasi itu muncul usai anak asuhnya tidak menjalankan rencana yang akan diterapkan dipertandingkan tersebut.

Padahal, selama sesi latihan sebelum menghadapi PSM Makassar, anak asuhnya sepakat untuk menerapkan taktik yang telah ia berikan.

“Sangat, sangat frustrasi. Sangat frustrasi dengan pertandingan karena rencana kami hari ini, seperti yang kami katakan sebelum pertandingan, adalah memastikan bahwa proaktif untuk memenangkan pertandingan,” ungkap Joaquin Gomez pasca laga.

Bahkan dirinya menilai jika pertandingan dua tim yang memiliki dua misi yang berbeda.

Satu tim ingin memenangkan pertandingan dan satunya seperti bermain-main dan tidak ingin memenangkan pertandingan.

Namun ia tetap menyayangkan para pemainnya yang tidak bisa mempertahankan tempo permainan pada babak pertama.

Pasalnya pada babak pertama anak asuhnya bermain dengan sangat baik dan sangat mendominasi jalannya pertandingan, sehingga membuat mereka berhasil mencetak gol pada menit ke-30.

“Ketika kami unggul 1-0 dan memiliki dominasi yang besar selama periode waktu yang lama, apa yang kami gagal lakukan adalah menjadi cukup kejam untuk mempertahankan standar kami dan tidak menurun ke level ini,” cerus Joaquin Gomez.

Justru, para pemain Borneo FC membiarkan pemain lawan meningkatkan level permainan mereka.

Terutama pada babak kedua, tim lawan beberapa kali memanfaatkan kesalahan anak asuhnya.

“Dan itu yang membuat saya frustrasi. Ketika kami unggul, untuk terus mendorong diri kami sendiri, untuk menunjukkan kepada mereka bahwa sepak bola kami, pemain kami tidak lebih baik daripada mereka,” jelasnya.

“Itu yang membuat saya frustrasi dan pada titik tertentu, itu berbalik melawan kami. Jika Anda membiarkan keadaan menjadi seimbang di babak kedua, pada titik tertentu mereka akan memanfaatkan kesalahan kami, kami akan dihukum,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *