Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Arab Saudi dan Indonesia berakhir dengan hasil yang mengejutkan. Meski Arab Saudi, di bawah asuhan pelatih Roberto Mancini, diunggulkan untuk memenangkan pertandingan, Indonesia berhasil menahan imbang tim dari Timur Tengah tersebut dengan hasil tanpa gol. Pertandingan ini tidak hanya menarik perhatian para penggemar sepak bola Indonesia, tetapi juga dunia sepak bola internasional, yang mengakui ketangguhan dan kerja keras Timnas Garuda.
Namun, Roberto Mancini, yang baru saja mengambil alih tim nasional Arab Saudi, mengungkapkan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi oleh timnya saat melawan Indonesia. Apa saja yang menjadi tantangan bagi Arab Saudi dan bagaimana Mancini menjelaskan hasil pertandingan ini? Mari kita lihat lebih dalam.
Tekanan Ekspektasi Tinggi untuk Arab Saudi
Sebagai pelatih yang memiliki pengalaman di berbagai kompetisi besar, Mancini tentu memahami tekanan ekspektasi dari publik terhadap tim Arab Saudi. Kemenangan atas Indonesia dianggap hal yang wajar oleh para penggemar dan media. Namun, sepak bola tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan.
Arab Saudi menghadapi Timnas Indonesia yang tampil dengan semangat tinggi dan disiplin taktik yang kuat. Kendati demikian, Mancini merasa bahwa ekspektasi tinggi ini bisa mempengaruhi performa tim. Para pemain Saudi merasa terbebani oleh harapan untuk menang dengan skor besar, yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi dan fokus mereka di lapangan. “Ketika semua orang mengharapkan kemenangan besar, itu bisa menjadi tekanan tambahan bagi pemain, dan mereka tidak bermain dengan tenang,” ujar Mancini dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Pertahanan Indonesia yang Solid
Salah satu faktor utama yang membuat Arab Saudi kesulitan adalah pertahanan Indonesia yang solid. Roberto Mancini memberikan kredit khusus kepada lini belakang Timnas Garuda yang dikomandoi oleh bek-bek muda berbakat. Tim Indonesia bermain dengan disiplin tinggi, menutup ruang gerak pemain Saudi, dan berani melakukan tekel-tekel krusial di area berbahaya.
Mancini mengatakan, “Kami kesulitan membongkar pertahanan mereka. Indonesia bertahan dengan sangat baik, dan kami tidak cukup tajam di depan gawang. Mereka juga sangat terorganisir, terutama di babak kedua.”
Indonesia, yang dikenal sering melakukan serangan balik cepat, juga menunjukkan pertahanan yang lebih matang dan terstruktur. Performa luar biasa kiper Timnas Indonesia, yang mampu menghentikan beberapa peluang emas dari pemain-pemain Arab Saudi, juga menjadi salah satu alasan mengapa skor tetap imbang hingga peluit akhir.
Kurangnya Kreativitas di Lini Tengah
Kendala lain yang diakui Mancini adalah kurangnya kreativitas di lini tengah Arab Saudi. Sepanjang pertandingan, meskipun menguasai bola lebih banyak, Arab Saudi tampak kesulitan menciptakan peluang bersih. Pemain-pemain kunci di lini tengah yang biasanya menjadi pengatur serangan tampak kewalahan menghadapi pressing ketat dari Indonesia.
“Indonesia bermain sangat agresif di lini tengah, dan kami tidak mampu menemukan ritme yang kami inginkan. Para pemain tidak mampu mengalirkan bola dengan cepat, dan ini memengaruhi permainan kami secara keseluruhan,” jelas Mancini. Ia juga menambahkan bahwa timnya terlalu sering kehilangan bola di area yang seharusnya menjadi zona kreatif, sehingga peluang-peluang berbahaya minim tercipta.
Performa Fisik yang Menurun di Babak Kedua
Faktor lain yang menghambat Arab Saudi adalah menurunnya performa fisik para pemain di babak kedua. Kondisi cuaca di Jeddah yang cukup panas dan lembab memengaruhi stamina para pemain, yang terlihat jelas setelah menit ke-60. Meskipun Arab Saudi memiliki kualitas pemain yang lebih baik di atas kertas, mereka tidak mampu mempertahankan intensitas permainan mereka.
“Cuaca di sini memang menjadi tantangan, terutama di babak kedua. Kami mulai kehilangan energi dan tempo permainan kami melambat. Ini memberikan Indonesia ruang lebih untuk bertahan dan melancarkan serangan balik,” ungkap Mancini.
Mancini juga menyoroti kurangnya kedalaman skuad, yang membuatnya kesulitan melakukan rotasi pemain di babak kedua. Pemain-pemain pengganti yang diturunkan tidak mampu memberikan dampak yang signifikan, dan hal ini membuat permainan Saudi menjadi lebih stagnan di akhir laga.
Keberanian Indonesia Melawan Tim Besar
Di sisi lain, Mancini juga memberikan pujian kepada Timnas Indonesia atas performa mereka yang berani dan tak kenal takut. Meskipun menghadapi tim yang lebih unggul secara teknis, Indonesia menunjukkan mentalitas kuat dan semangat juang tinggi sepanjang 90 menit. Mereka tidak gentar meski harus bermain di hadapan ribuan pendukung Arab Saudi di stadion Jeddah.
“Mereka bermain dengan hati dan tidak mudah menyerah. Ini adalah sesuatu yang patut diacungi jempol. Kami merasa sangat kesulitan karena mereka bermain dengan sangat berani dan percaya diri,” ujar Mancini.
Selain itu, Roberto Mancini juga mencatat bahwa Indonesia memiliki beberapa pemain muda berbakat yang dapat menjadi ancaman di masa depan. Dengan pelatih seperti Shin Tae-yong, Indonesia telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam hal taktik dan disiplin di lapangan.