Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ikut merespon terkait isu Persija Jakarta yang menunggak bayaran gaji para pemain.
Erick Thohir menegaskan jika Federasi tidak ikut bertanggung jawab tetapi mendukung penuh keadilan.
Berita rumor terkait isu penunggakan gaji para pemain Persija Jakarta memang sudah muncul usai pertandingan melawan PSIS Semarang, pada Rabu (05/03/25) lalu.
Setelah pertandingan tersebut, penyerang Persija Jakarta, Gustavo Almeida mengaku jika saat ini timnya sedang mengalami masalah internal.
Meskipun sang pemain tidak menjelaskan detail terkait masalah internal yang terjadi di timnya.
Namun beberapa pihak menduga jika masalah tersebut datang soal pembayaran gaji pemain.
Hal ini bahkan sempat ditanyakan kepada kapten Persija Jakarta, Rizky Ridho, tetapi bek Timnas Indonesia itu meminta agar pertanyaan ini ditujukan kepada manajemen.
“Ini bukan hak saya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kita semua pemain hanya fokus untuk pertandingan dan berlatih.”
“Jadi masalah ini mungkin bisa ditanyakan kepada orang yang lebih pantas untuk menjawab pertanyaan,” kata Rizky Ridho.
Dikarenakan hal seperti sudah beredar di sosial media, akhirnya isu ini pun sampai ke telinga Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Erick Thohir pun mengatakan beberapa hal mengejutkan perihal klub dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Dirinya mengatakan jika 99 persen saham PT Lib dimiliki oleh klub-klub dan PSSI hanya memiliki 1 persen saja.
Karena itu, Erick meminta kepada seluruh pihak dan publik untuk tidak menduga jika masalah gaji pemain di satu tim merupakan tanggung jawab dari PSSI.
Menurutnya, PSSI tidak ingin terlalu banyak ikut campur, namun ia akan tetap memberikan dukungan penuh kepada setiap pemain untuk mencari keadilan.
“Nah ini kembali, kadang-kadang bukan kami membela dunia, seakan-akan PSSI bertanggung jawab atas semua hal,” kata Erick Thohir.
“LIB itu dimiliki 99 persen sahamnya oleh klub-klub.”
“PSSI cuma punya 1 persen, PT LIB kalau kita lihat Liga Indonesia ini cukup independen dibandingkan banyak negara.”
“Jadi tentu isu daripada klub yang tidak bayar gaji atau LIB yang sedang memperbaiki dirinya, kita mendukung.”
“Tetapi bukan berarti PSSI lepas tangan,” imbuhnya.
Erick Thohir juga mengatakan jika peran PSSI saat ini telah banyak berinvestasi dalam skala besar dalam sektor keadilan di atas lapangan.
Dimana menurutnya PSSI telah mendorong Liga Indonesia menggunakan teknologi Video Assistant Referee (VAR).
Hal ini menegaskan jika PSSI tidak lepas dari tanggung jawab.
“Buktinya PSSI investasi besar-besaran di perwasitan yang jumlahnya sekarang 13 ribu. Waktu dulu hanya 3 ribu,” kata Erick Thohir lagi.
“Dan kita melatih para wasit ini dengan standar AFC dan FIFA. Itu biaya dari kami Lalu wasit-wasit ini juga diberikan yang namanya asuransi kesejahteraan.”
“Memang kita mensupport itu dengan maksimal, termasuk juga kita mendorong liga melakukan VAR.”
“Jadi tentu situasi dari masing-masing dinamika itu ya memang kita berikan tanggung jawab.”
“Kita juga sebagai PSSI memastikan itu terus ada peningkatan,” imbuhnya.