Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, kembali mengeluhkan keputusan wasit seusai timnya menghadapi PSIS Semarang di pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025.
Pelatih berkepala plontos itu mengakui, jika PSM Makassar bermain dengan cukup bagus, saat meladeni perlawanan dari PSIS Semarang.
Pertandingan antara PSM Makassar melawan PSIS Semarang sendiri di gelar di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (16/02/25) malam WIB, duel ini harus berakhir imbang 1-1.
Menurut Bernardo Tavares, anak asuhnya bermain dengan cukup bagus dan sesuai dengan instruksinya, meskipun ada sembilan pemain yang harus absen.
Dia juga tidak lupa memberikan apresiasi kepada para pemainnya yang mampu menciptakan banyak peluang dibandingkan PSIS Semarang.
“Saya pikir, jika mempertimbangkan situasi pertandingan ini di mana kami tidak bisa memainkan sembilan pemain, ini adalah permainan yang bagus,” kata Tavares dalam konferensi pers pascapertandingan dikutip dari Bola.com, Minggu (16/2/2025).
“Kami bisa menciptakan banyak peluang. Kami juga bisa mencetak lebih dari satu gol. Seperti yang kalian lihat, dua gol di antaranya dianulir oleh wasit. Yang satu mungkin offside, mungkin saja,” lanjut dia.
Pelatih asal Portugal itu menyebutkan, jika setidaknya ada dua gol yang diciptakan Juku Eja yang dianulir oleh wasit.
Namun khusus gol dari Yuran Fernandes pada babak pertama, dia meyakini seharusnya gol tersebut tetap sepatutnya disahkan.
“Namun, satu gol lainnya juga dianulir. Ini sangat sulit. Sebab, gol ini harusnya tetap gol. Saya baru melihat ini terjadi musim ini terhadap PSM Makassar. Sebetulnya kami punya lima sampai enam peluang besar,” ujar Tavares,
“Namun, jika saja bisa mencetak salah satu di antaranya dan juga kesempatan penalti yang gagal, hasil pertandingan kami hari ini pasti menang,” lanjut pelatih asal Portugal tersebut.
Tetap Apresiasi Anak Asuhnya
Pelatih berkebangsaan Portugal itu tetap mengapresiasi kinerja para pemainnya.
Sebab, meskipun dalam kondisi yang cukup kritis pemain dan bermain di tandang, para pemainnya mampu mendominasi permainan.
“Kami punya penguasaan bola yang lebih baik. Saya pikir kami menyajikan permainan yang bagus jika mempertimbangkan situasinya. Permainan yang fantastis, pemain juga memperlihatkan attitude yang bagus,” kata dia.
“Sayangnya, kami gagal memaksimalkan penalti dan tidak bisa memanfaatkan sejumlah peluang,” lanjut pelatih yang membawa PSM Makassar menjuarai BRI Liga 1 2022/2023 tersebut.
“Kami sudah bekerja keras untuk menang. Ada beberapa keputusan wasit yang saya rasa kurang pas. Kami punya peluang, tetapi dalam sepak bola semuanya bisa terjadi. Kami akan bekerja keras untuk laga selanjutnya,” ujar Raehan.