Berita Liga 1

Bernardo Tavares Bingung Dengan Sanksi Yuran Fernandes

×

Bernardo Tavares Bingung Dengan Sanksi Yuran Fernandes

Sebarkan artikel ini
Bernardo Tavares Bingung Dengan Sanksi Yuran Fernandes
Bernardo Tavares Bingung Dengan Sanksi Yuran Fernandes

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, akhirnya buka suara terkait keputusan Komisi Disiplin yang diberikan kepada pemainnya.

Bernardo Tavares merespon sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI kepada kapten utama mereka, Yuran Fernandes.

Sebagai informasi, Yuran Fernandes disanksi usai kritik sepakbola Indonesia.

Kritikan itu diutarakan setelah PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2024-2025 pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Setelah laga melawan PSS Sleman, bek asal Tanjung Verde itu memberikan kritikannya lewat story Instagram pribadinya.

Bek asal Tanjung Verde itu harus menerima hukuman larangan bermain di Liga 1 selama 12 bulan dan denda sebesar 25 juta.

“Saya ingin mempertanyakan kenapa harus 12 bulan sanksi larangan bermain diberikan kepada Yuran,” kata Tavares usai laga melawan Malut United, Sabtu (10/5).

Menurut Bernardo, apa yang dilontarkan oleh pemainnya itu merupakan sebuah ungkapan kekecewaan tentang kinerja sang pengadil.

Bernardo Tavares merasa Yuran Fernandes tak senang dengan kinerja sang pengadil saat pertandingan melawan PSS Sleman yang dinilai tidak memberikan rasa keadilan.

Sehingga sanksi yang diberikan kepada Yuran Fernandes berupa larangan bermain selama 12 bulan sangat tidak layak.

“Dia tidak layak mendapatkan sanksi larangan bermain 12 bulan dan ini tidak pernah terjadi di mana pun. Di mana-mana tidak ada memberikan hukuman 12 bulan untuk hukuman seperti ini,” ungkapnya.

Tavares menerangkan bahwa selama dirinya menjalani karier sebagai pelatih berlisensi UEFA, dirinya tidak pernah melihat kejadian seperti yang dialami oleh Yuran.

“Saya sudah bekerja di tiga benua, tapi tidak pernah terjadi seperti ini. Saya pernah kerja di Korea Utara, ini tidak terjadi. Mereka punya aturan. Jadi yang sama mau katakan tolong berikan respek kepada PSM Makassar, ini hanya opini saja,” jelasnya.

Pelatih berkepala plontos ini menerangkan jika seharusnya sepak bola itu membawa suasana senang dan dinikmati oleh seluruh pecinta sepakbola.

“Saya kira Yuran tidak layak mendapatkan hukuman seperti ini, seharusnya sepak bola itu adalah olahraga yang memberikan perasaan-perasaan yang bagus kepada penontonnya. Biarkan pemain jadi bintang di dalam lapangan bukan wasit,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *