Persija Jakarta gagal meraih kemenangan saat melawan Persebaya Surabaya di pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025.
Pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pada Sabtu (12/04/25) malam WIB, harus berakhir dengan skor imbang 1-1.
Persija Jakarta terlebih dahulu membuka keunggulan pada laga ini lewat gol dari Rayhan Hannan pada menit ke-62.
Namun Persebaya Surabaya berhasil membalas pada babak kedua lewat gol dari Flavio Silva di menit ke-65.
Pada pertandingan tersebut, striker veteran Persija Jakarta, Marco Simic tidak dimainkan oleh pelatih Carlos Pena.
Sosok Marko Simic mendadak menghilang selama pertandingan Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya.
Bomber asal Kroasia itu tidak mendapatkan kesempatan untuk beraksi semenit pun di lapangan tadi malam.
Carlos Pena mengakui bahwa perubahan itu sengaja dilakukan dan sudah dipersiapkan dengan matang. Strategi false nine diterapkan karena tim pelatih sudah mengetahui betul kekuatan pertahanan Persebaya.
“Ya, hari ini kami memainkan formasi yang berbeda. Kami tidak bermain dengan nomor 9 murni. Hari ini saya mencoba bermain dengan lebih banyak mobilitas di depan. Saya mencoba bermain dengan lebih banyak mobilitas dengan Witan, dengan Dony, dengan Ryo Matsumura,” kata Pena dalam jumpa pers pasca laga.
“Karena kami tahu hari ini akan sulit untuk melakukan umpan silang karena bek tengah Persebaya kuat dan mencoba melakukan umpan silang akan sulit. Itulah sebabnya saya berencana untuk bermain dengan pemain-pemain ini, dengan formasi ini,” tambahnya.
“Kami juga terkadang kehilangan umpan mudah. Tetapi, saya pikir rencananya bagus dan terjadi seperti yang kami harapkan. Kami juga menekan dengan baik, kami mencoba menyerang ruang ketika kami merebut bola dan kami menciptakan peluang. Tetapi pada akhirnya akurasi hari ini tidak bagus,” terangnya.
“Dan, itu membuat perbedaan dalam permainan. Saya ingat 4-5 peluang yang sangat jelas untuk mencetak gol. Tetapi, jika kami mencetak setidaknya satu gol lagi, kami berbicara tentang hal yang berbeda. Jadi itu rencana saya,” tambah Carlos Pena.
“Karena masih ada beberapa ruang di belakang dan saya pikir Yandi bisa memiliki peluang. Tetapi dia tidak memiliki peluang apa pun,” jelasnya.
