Pemain Suriname Keturunan Indonesia
Liganusantara.com – Sepak bola telah menjadi olahraga yang menyatukan berbagai budaya dan latar belakang di seluruh dunia. Salah satu contoh menarik adalah kehadiran pemain-pemain keturunan Indonesia yang memiliki darah Suriname dan berkiprah di kancah sepak bola internasional. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan bagaimana olahraga dapat melampaui batas geografis, tetapi juga menggambarkan perjalanan sejarah migrasi dan interaksi budaya yang kompleks.
Suriname, sebuah negara kecil di Amerika Selatan, memiliki hubungan historis dengan Indonesia melalui migrasi tenaga kerja pada masa kolonial. Generasi keturunan dari migrasi ini kemudian menyebar ke berbagai negara, termasuk Belanda, dan banyak dari mereka yang menonjol di dunia sepak bola. Artikel ini akan membahas beberapa pemain keturunan Indonesia berdarah Suriname yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam dunia sepak bola, baik di level klub maupun internasional.
Sejarah Migrasi dan Koneksi Indonesia-Suriname
Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, banyak orang Jawa yang dibawa ke Suriname sebagai pekerja kontrak oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah masa kontrak berakhir, sebagian besar dari mereka memilih untuk menetap dan membentuk komunitas Jawa-Suriname yang hingga kini masih mempertahankan budaya dan tradisi leluhur mereka. Generasi keturunan mereka kemudian banyak yang bermigrasi ke Belanda, membawa serta warisan budaya campuran yang unik. Dalam konteks sepak bola, latar belakang ini menghasilkan sejumlah pemain berbakat yang memiliki garis keturunan Indonesia dan Suriname.
Ruud Gullit: Ikon Sepak Bola Dunia
Salah satu nama paling terkenal dalam daftar pemain keturunan Indonesia berdarah Suriname adalah Ruud Gullit. Lahir pada 1 September 1962 di Amsterdam, Gullit adalah putra dari George Gullit, seorang imigran Suriname keturunan Maluku. Dengan ciri khas rambut gimbalnya, Gullit menjadi ikon sepak bola dunia pada era 1980-an dan 1990-an. Ia dikenal sebagai pemain serba bisa yang mampu bermain di berbagai posisi, mulai dari gelandang hingga penyerang.
Karier profesionalnya dimulai di klub HFC Haarlem, sebelum kemudian pindah ke Feyenoord dan PSV Eindhoven. Namun, puncak kariernya terjadi saat membela AC Milan, di mana ia bersama Marco van Basten dan Frank Rijkaard membentuk trio Belanda yang legendaris. Bersama AC Milan, Gullit meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk tiga gelar Serie A dan dua Piala Champions Eropa. Di level internasional, ia menjadi kapten tim nasional Belanda yang memenangkan Piala Eropa 1988, trofi besar pertama dan satu-satunya bagi Belanda hingga saat ini.
Leroy Resodihardjo: Karier di Liga Belanda
Leroy Gerald Resodihardjo mungkin tidak sepopuler Gullit, namun ia tetap menjadi bagian dari daftar pemain keturunan Indonesia berdarah Suriname yang berkiprah di sepak bola profesional. Lahir pada 4 Mei 1987, Leroy memiliki darah Jawa dan Suriname. Selama kariernya, ia bermain sebagai gelandang dan membela beberapa klub di Belanda, termasuk ADO Den Haag dan Almere City. Setelah berkarier selama lebih dari satu dekade, Leroy memutuskan pensiun pada 1 Juli 2021 dengan klub terakhir yang dibelanya adalah Smitshoek.
Darren Sidoel: Harapan Masa Depan
Darren Sidoel adalah salah satu pemain muda yang memiliki darah Indonesia, Suriname, dan Belanda. Lahir pada 10 Maret 1998, Darren berposisi sebagai gelandang bertahan. Ia memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam, salah satu klub terbesar di Belanda yang terkenal dengan pengembangan pemain mudanya. Setelah meninggalkan Ajax, Darren melanjutkan kariernya di berbagai klub, termasuk Reading FC di Inggris dan Arda Kardzhali di Bulgaria. Pada tahun 2021, ia bergabung dengan SC East Bengal yang berkompetisi di Liga Super India.
Menariknya, Darren memiliki darah Jawa yang berasal dari Wonosobo. Ia pernah mengungkapkan keinginannya untuk membela tim nasional Indonesia, namun hingga kini masih fokus pada karier klubnya. Dengan usianya yang masih muda, Darren memiliki potensi untuk berkembang dan mungkin suatu hari dapat memperkuat timnas Indonesia.
Pendapat Shin Tae-Yong tentang Indonesia menarik perhatian publik karena strategi dan visinya dalam membangun sepak bola nasional.
Neraysho Kasanwirjo: Bintang Muda yang Bersinar
Neraysho Kasanwirjo adalah pemain muda lainnya yang memiliki keturunan Indonesia berdarah Jawa dan Suriname. Lahir pada 18 Februari 2002, Neraysho berposisi sebagai bek tengah. Nama belakangnya, Kasanwirjo, menunjukkan unsur Jawa yang kuat. Ia memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam sebelum pindah ke FC Groningen pada tahun 2021. Di usia yang masih sangat muda, Neraysho telah menunjukkan potensi besar dan menjadi salah satu prospek cerah di sepak bola Belanda.
Dengan tinggi badan 1,87 meter, ia memiliki postur ideal sebagai seorang bek tengah. Kemampuannya dalam membaca permainan dan duel udara membuatnya menjadi aset berharga bagi timnya. Jika terus berkembang, bukan tidak mungkin Neraysho akan menjadi salah satu bek terbaik di Eropa dan mungkin mempertimbangkan untuk membela timnas Indonesia di masa depan.
Jairo Riedewald: Talenta di Liga Inggris
Jairo Riedewald adalah pemain keturunan Indonesia lainnya yang saat ini bermain di Liga Inggris bersama Crystal Palace. Lahir pada 9 September 1996 di Haarlem, Belanda, Jairo memiliki darah Suriname dari ayahnya dan darah Indonesia-Belanda dari ibunya. Ia memulai kariernya di akademi Ajax Amsterdam dan melakukan debut profesionalnya pada tahun 2013.
Di Ajax, Jairo Riedewald menunjukkan bakat luar biasa sebagai pemain bertahan yang fleksibel. Ia bisa bermain di berbagai posisi, termasuk bek tengah, bek kiri, dan gelandang bertahan. Performa impresifnya bersama Ajax membuatnya dilirik oleh klub-klub besar Eropa. Pada tahun 2017, ia memutuskan hijrah ke Crystal Palace di Liga Inggris dengan nilai transfer sekitar 9 juta euro.
Di Crystal Palace, Jairo terus mengembangkan permainannya di bawah asuhan pelatih Roy Hodgson dan Patrick Vieira. Meski sempat mengalami kesulitan beradaptasi dengan ketatnya Premier League, ia akhirnya menemukan peran penting di tim. Dengan kemampuannya yang solid dalam bertahan serta distribusi bola yang baik, Jairo menjadi pemain andalan bagi The Eagles.
Menariknya, Jairo Riedewald belum pernah membela tim nasional Indonesia, meskipun memiliki garis keturunan Indonesia dari ibunya. Hingga saat ini, ia lebih memilih untuk membela tim nasional Belanda, meskipun persaingan di sana sangat ketat. Namun, jika ada peluang di masa depan, tidak menutup kemungkinan ia bisa memperkuat skuad Garuda.
Kesimpulan: Peran Keturunan Indonesia dalam Sepak Bola Dunia
Kehadiran para pemain keturunan Indonesia berdarah Suriname di dunia sepak bola menunjukkan bagaimana luasnya pengaruh diaspora Indonesia dalam olahraga. Dari Ruud Gullit yang menjadi legenda sepak bola dunia hingga generasi muda seperti Neraysho Kasanwirjo dan Darren Sidoel, mereka semua memiliki peran penting di berbagai liga top Eropa dan internasional.
Banyak dari mereka yang memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dan bahkan mungkin suatu saat mempertimbangkan untuk membela tim nasional Indonesia. Jika PSSI bisa lebih aktif dalam melakukan pendekatan kepada pemain-pemain keturunan, bukan tidak mungkin timnas Indonesia akan diperkuat oleh bakat-bakat luar biasa dari diaspora Indonesia di luar negeri.
Dengan meningkatnya perhatian terhadap pemain keturunan di dunia sepak bola, kita bisa berharap bahwa semakin banyak talenta yang akan muncul dan membawa nama Indonesia ke panggung sepak bola internasional. Masa depan sepak bola Indonesia mungkin akan semakin cerah dengan bergabungnya para pemain keturunan ini dalam skuad Garuda.