LigaNusantara – Juara bertahan Liga Spanyol, Barcelona, tengah mendapat sorotan sejak awal 2024.
Sorotan itu tak lepas dari bapuknya pertahanan yang dimiliki oleh Barcelona.
Catatan kebobolan mereka terbilang menyedihkan jika ditarik sejak awal Januari 2024.
Dalam 11 laga yang sudah dilalui di semua ajang kompetitif, Barcelona telah kebobolan 23 gol.
Dari total laga tersebut tercatat hanya dua kali Barcelona membukukan cleansheet.
Opta Jose mencatat statistik kebobolan tersebut lebih banyak dari tim mana pun di lima liga top Eropa sejak awal tahun baru.
Catatan tersebut mengikuti jejak dari klub Liga Italia, Frosinone.
Frosinone, tim peringkat ke-14 Liga Italia, tercatat telah kemasukan 22 gol dalam 7 pertandingan mereka.
Nasib yang sama dengan Frosinone membuat kondisi itu jelas memprihatinkan bagi sekelas El Barca.
Bagaimana tidak, musim lalu pasukan Xavi Hernandez begitu disegani di Liga Spanyol.
Di balik kemampuan mereka menjuarai kompetisi domestik Spanyol, kekuatan lini pertahanan mereka menjadi salah satu kunci utamanya.
Musim lalu, Barcelona tercatat hanya kebobolan 20 gol saja dari 38 pertandingan.
Berbanding terbalik dengan kondisi di musim 2023-2024.
Liga Spanyol baru berjalan 24 pertandingan, mereka sudah kebobolan 33 gol.
Jumlah kebobolan itu lebih banyak daripada tim-tim medioker seperti Real Mallorca dan Deportivo Alaves yang baru kebobolan 31 gol.
Rapuhnya lini belakang milik Barcelona semakin tercermin dengan statistik tembakan yang diterima.
Sebanyak 150 tembakan dilepaskan dalam 11 laga dengan rerata 13,6 per laga menjadi sebuah angka yang mengejutkan bagi raksasa Catalunya.
Itu jelas bukan menggambarkan statistik ideal bagi klub besar dan memiliki reputasi mentereng bagi Barcelona.
Apalagi pemain-pemain belakang yang dimilikinya sejatinya juga bukan sembarangan.
Bek sentral macam Ronald Araujo, Jules Kounde, Andreas Christensen, Inigo Martinez, dan Pau Cubarsi telah mendapatkan kesempatan tampil menjaga gawang Inaki Pena.
Hanya saja penampilan mereka justru jauh di bawah standar dan tidak mencerminkan kekuatan pertahanan dari Barcelona dengan kebobolan 33 gol di Liga Spanyol.
Absennya Marc-Andre ter Stegen yang memulihkan diri akibat cedera juga tak bisa dikesampingkan.
Musim ini saja Andre ter Stegen baru turun dalam 18 laga di semua ajang dengan kebobolan 18 gol dan mencatatkan 8 cleansheet.
Deputinya selama absen, Inaki Pena, malah tampil jeblok dengan kemasukan 32 gol dari 17 laga di berbagai ajang kompetitif.
Pena sendiri hanya bisa membuat 3 catatan nirbobol dari laga yang telah dimainkannya.
Hal ini tentu menjadi pekerjaan besar bagi Xavi Hernandez sebelum pergi di akhir musim.
Jika kondisinya tidak juga membaik hingga akhir musim, Barcelona bakal semakin tercecer dan gagal meraih satu pun trofi musim ini.
Robert Lewandowski dkk. sendiri telah menunjukkan kemerosotan sejak wal 2024.
Usai menang di Las Palmas dengan skor 2-1, mereka nyaris kalah di Barbastro meski bisa memetik kemenangan 3-2.
Asa sempat terlihat ketika kemenangan 2-0 atas Osasuna berhasil diraih yang kemudian dikalahkan Madrid di final Piala Super dengan skor telak 1-4.Kemenangan di Villamarín dengan skor 4-2 melawan Real Betis hanyalah sebuah fatamorgana karena bencana berlanjut di perempat final Copa del Rey saat dibekuk 2-4 oleh Athletic Club.
Raksasa Catalunya masih kehilangan taringnya setelah kalah 3-5 dari Villarreal.
Hal itu pula yang membuat Xavi memutuskan resign dari Barcelona di akhir musim.
Harapan tampak saat Barcelona berhasil menang 1-0 atas Osasuna lalu kemenangan 3-1 atas Deportivo Alaves sebelum Granada nyaris mempermalukan tim dengan seri 3-3.